Inilah 5 Kesalahan Menulis yang Sering Terjadi Pada Pemula
Tips untuk mengetahui kesalahan menulis terbaru
Cerlians - Berbagai macam kesalahan dalam menulis sering terjadi baik itu pemula maupun penulis lama, tadi kesalahan itu bisa cepat diatasi dengan mudah jika mengetahui cara untuk memperbaiki. Dalam dunia kepenulisan, berbagai macam kata dan tanda baca memiliki jenis dan maksud, terutama untuk menjelaskan suatu cerita.
Kali ini saya akan memberikan tips untuk penulis pemula apa saja yang selalu menjadi penyebab kesalahan dalam menciptakan karya tulis, lebih baik pahami kata apa saja yang harus digunakan dan tidak perlu ditambahkan. Agar bisa tercipta rangkaian kata menarik untuk dibaca.
Berikut Kesalahan Menulis Yang Sering Terjadi Pada Pemula:
1. Kata Berulang
Dalam menciptakan kalimat membutuhkan beberapa rangkaian kata tepat, untuk menciptakan rangkaian itu, biasanya memerlukan beberapa kata menarik. Banyak penulis menggunakan kata sederhana sebagai cara menjelaskan maksud yang ingin di sampaikan pada pembaca. Karena penggunaan kata sederhana lebih mudah dipahami dan bisa diingat lebih cepat, menggunakan kalimat harus disesuaikan apa saja yang penting untuk ditulis dan dihapus dari tulisan sebelumnya.
Mempelajari merangkai kata sederhana bisa dibilang mudah, contohnya menceritakan secara apa adanya yang dilihat, tapi perlu diingat jangan terlalu banyak menggunakan kata berulang dalam kalimat. Agar tidak membosankan jika dibaca, biasanya kata yang berulang dalam susunan kalimat atau paragraf sering sekali menemui kata berulang.
Tidak ada batas kata yang ditentukan dalam menulis sebuah karya, tapi jika penulis pemula sering memakai kata aku, saya, dia dan masih banyak lagi. Itu sudah pasti akan ditinggalkan oleh pembaca, sebelum menyelesaikan bacaan menuju paragraf selanjutnya.
Jika sejak awal rangkaian kata kurang menarik, tidak heran pembaca akan memilih pergi dan mencari bacaan lain. Dan belum tentu akan kembali lagi, pada karya tulismu. Solusi untuk mengurangi kata berulang bisa dengan banyak menambah kata yang memiliki arti sama namun berbeda tulisan kata dari sebelumnya.
Cara ini terbilang lumayan menambah peluang karya tulis semakin menarik, apalagi banyak kata bahasa Indonesia satu maksud dengan banyak arti yang berbeda-beda, tergantung dari penulis ingin menggunakan kata seperti apa!
2. Banyak sambungan kata
Seberapa sering kamu menambah sambungan pada bagian depan maupun belakang kata yang ingin ditetapkan untuk kalimat? Seberapa penting kata sambungan untuk menjelaskan maksud dari karya tulismu? Bagaimana cara menambah sambungan agar lebih menarik?
Pertanyaan terus menerus bersarang dalam benak penulis dalam urusan sambungan kata, sebelum saya jelaskan lebih lanjut, sambungan kata itu apa sih? Sebenarnya banyak penulis memiliki sebutan yang berbeda, begitu juga dengan saya pribadi.
Sambungan kata adalah suatu tambahan yang digunakan untuk menunjukkan atau menjelaskan maksud kata lebih bisa dipahami dan akan lebih menarik. Jika sambungan kata yang sudah pas, bisa disusun menjadi sebuah kalimat untuk sebelum dirangkai menjadi sebuah paragraf.
Paragraf sendiri masih terus diteliti dengan menggunakan sambungan kata hingga terciptanya sebuah karya tulis, nantinya akan bisa dibaca oleh banyak orang sebagai karya milikmu sendiri. Maka pilihlah kata yang tepat dan terus baca hingga sesuai apa yang kamu inginkan.
Menambah sambungan kata itu bebas saja berapa jumlahnya, yang jelas pastikan kata yang ditambah sesuai dan tidak berbelit-belit. Pastikan kata sambungan bagus pada bagian depan kata atau belakang kata, berguna untuk menjelaskan suatu cerita yang utuh. Dan tidak merusak kata yang sudah terangkai sejak awal.
Kata sambungan sangat penting digunakan dalam cerita, agar tidak terlalu banyak menggunakan kata berulang, tapi jangan terlalu berlebihan pula. Gunakan pada kata yang harus diberikan saja, jangan sampai hampir semua diberikan kata sambungan.
Biasanya untuk menggantikan nama, tempat, suasana, perasaan dan masih banyak lagi.
Contoh sambungan kata: Nya, Ku, Mu, In, Kah, Lah, dan masih banyak lagi.
3. Penggunaan Tanda
Tanda yang digunakan untuk menjelaskan atau menghentikan penjelasan sangat memiliki banyak ragamnya, terkadang tanda bisa digunakan beberapa sekaligus dalam paragraf atau sebuah penjelasan, bisa saja untuk dialog percakapan.
Tidak heran jika sering sekali menjumpai banyak tanda yang terus berulang-ulang, sebut saja dalam penjelasan dialog sebuah karya sastra, seperti cerita pendek, novel dan fiksi lainnya. Tanda sendiri memiliki segudang ragam manfaat yang bisa dimengerti tanpa dijelaskan maksud dalam penempatan, pada suatu paragraf yang ada.
Apa saja tanpa yang selalu digunakan dalam berbagai jenis karya sastra? Jawaban; Sebuah tanda koma(,) dan titik(.)
Kenapa? Karena tanda itu terbilang sebagai cara penulis untuk memberi jeda atau mengakhiri kalimat, setelah itu membuat rangkaian baru kembali.
Jika tidak ada tanda dua itu akan menyulitkan pembaca harus berhenti di bagian mana. Untuk penulis bisa mengamati dari bacaan apa saja untuk memahami tanda dua itu, atau bisa dengan cara sedang berbicara. Kapan harus berhenti dan kapan harus lanjut meneruskan bicara.
Selain itu ada apa saja tanda yang sering digunakan dalam dialog paragraf atau penjelas paragraf?
Jawaban; Tanda seru (!) dan tanda tanya(?)
Karena tanda seru bisa menjelaskan suatu maksud percakapan apa yang sedang dijelaskan dan bagaimana cara menyikapi lawan bicara. Biasanya tanda bisa dijawab oleh lawan atau hanya memberikan ekspresi sebagai jawaban untuk lawan bicara, tidak ada anjuran untuk terus menjawab.
Sedangkan tanda tanya digunakan untuk mencari tahu suatu hal yang ingin dipertanyakan entah itu sudah mengetahui atau belum tahu sama sekali. Atau sekedar berbicara dengan lawan tentang kabar atau menanyakan hal yang sekedar basa-basi. Jadi sebaiknya dijawab, sebagai suatu cara menghargai orang sedang bertanya.
Masih banyak lagi tanda yang sering digunakan penulis contohnya: titik dua(:) titik koma(;) petik(") dan masih banyak lagi.
4. Menggunakan huruf sama pada awal kalimat atau paragraf
Sebenarnya materi ini sebelumnya sejak awal pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah sudah diajarkan oleh guru pengajar, entah itu dipahami atau sekedar lewat telinga kanan keluar telinga kiri. Tidak usah berkecil hati, sekarang kita mulai lagi dari awal ketika belajar menulis, terutama untuk pemula.
Jangan gunakan huruf sama pada awal kalimat atau paragraf, terkadang ini selalu terjadi, karena kurang mengeksplor kata. Kalau ingin menggunakan huruf sama pada awal kalimat batasan hanya tiga saja, gunakan kata lain dengan maksud sama. Itulah kunci untuk mengurangi kata, jika memang tidak ada cara lain, pastikan untuk membolak-balik susunan kata.
Cara ini sering dilakukan orang penulis pemula maupun sudah lama terjun dalam bidang literasi, jangan ragu untuk merombak rangkaian kata menjadi lebih padu dan menarik dibaca. Maksimalkan susunan yang jelas dan mudah untuk dipahami, setelah itu bisa menggunakan kata awal sama pada paragraf berikutnya.
Contoh : Aku bangun pagi setiap hari, aku langsung mandi dan berganti seragam sekolah, aku selalu bersama teman-teman jalan kaki menuju sekolah yang lumayan jauh. Aku sering terlambat sekolah karena harus menyebrangi sungai. Aku selalu takut jika tiba-tiba banjir datang sebelum sampai rumah.
Kata pada awal ' A ' tidak boleh lebih dari tiga, terlalu banyak malah semakin membosankan untuk melanjutkan membaca.
5. Tidak membaca ulang karya tulis(Revisi)
Jangan menganggap jika sudah selesai menulis dibiarkan begitu saja langsung di simpan atau malah diupload. Karena karya tulis masih belum seutuhnya selesai sebelum dilakukan revisi lebih dulu. Kenapa harus direvisi? Biasanya karya tulis sering terjadi typo, kata berulang, kurang spasi atau malah terlalu spasi, banyak tanda yang seharusnya dihapus saja.
Itulah pentingnya revisi dalam segala hal, terutama karya tulis. Revisi sendiri memiliki manfaat untuk membenarkan suatu karya tulis lebih baik lagi setelah dibaca, kadang ada saja kata yang kurang atau malah perlu ditambahkan.
Bagaimana caranya? Selesaikan sebuah karya lebih dulu, lalu biarkan sebentar. Tinggal untuk kegiatan lain, setelah itu baca kembali. Pasti ada kata yang harus diperbaiki lagi, tidak heran adanya karya sastra bagus. Itu semua berasal dari revisi, ketelitian, penggunaan bahasa yang tepat dan masih banyak lagi. Masih ragu mau merevisi!
Itu sebagian dari sekian banyak kesalahan, jadi ini beberapa contoh yang harus diketahui oleh penulis pemula yang sering terjadi kesalahan dalam menulis karya, awal menulis tidaklah jauh dari kesalahan yang sudah terjelaskan di atas. Namanya juga belajar, santai saja. Jangan berkecil hati, banyak sekali cara untuk mempelajari tentang dunia kepenulisan.
😍Sampai jumpa, nantikan tips menulis Berikutnya😍
Post a Comment for "Inilah 5 Kesalahan Menulis yang Sering Terjadi Pada Pemula"