Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Cerita Remaja Cowok Sedang Jatuh Cinta, Ternyata Sama Saja!

 Cerpen Remaja yang Bikin Baper 



Cerlians - Hati telah hancur berkeping-keping bekas kejadian pertengkaran sengit antara dua cowok memperebutkan satu hati, memang sangat menyakitkan jika hati diperebutkan itu milik kekasih Dimas, terlebih pertengkaran itu terlibat dua teman sejak kecil, sejak kejadian itu juga melepas tali pertemanan antara Dimas dan temannya.

Tapi lebih menyakitkan saat mengetahui hubungan perselingkuhan antara teman dan kekasihnya, itu sangat memukul keras hati yang selama ini selalu dijaganya.

Dimas tak mengerti mengapa Ocha menghianati cinta mereka berdua, padahal selama ini selalu percaya akan perkataan kekasihnya, tapi kenapa kepercayaan itu malah dibuat untuk berpaling dalam cinta persembunyiannya.

Pertemuan di Kafe    


Kafe kembali seperti sediakala, sebelum kejadian pertengkaran akan perebutan cinta satu hati tak bisa berkutik , entah mengapa Ocha lebih memilih Dimas dan rela meninggalkan selingkuhannya.

Seberapa buta cinta Dimas pada kekasihnya hingga tetap bertahan walau disakiti, cintanya akan makhluk ciptaan Tuhan melebihi batas kewajaran cinta sesungguhnya. Haruskah melepaskannya?, namun hati ini berat jika harus jauh darinya.

“Aku minta maaf...aku tau aku memang salah dan kamu berhak untuk mengakhiri hubungan ini” rayu Ocha melihat Dimas masih terdiam dengan pikiran dan hati yang tengah kacau

“Dimas. kamu tau kan aku enggak suka didiami gini, ngomong dong!” tak ada sedikit respon dari genggaman tangan, meski Ocha berusaha mengambil situasi kembali
 
Baca Juga: 

• Korban Playboy Cap Kadal, Cerpen Remaja Romantis Terbaru 

Maafkan Aku, Sejuta Cerita Cinta Mama Muda 

 
“Sakit... aku enggak nyangka kamu bisa melakukan itu sama aku” memulai obrolan, “ Kamu bilang tadi ada acara keluarga, ternyata kamu bohongi aku, kamu malah ada di kafe”

“Aku enggak tau kalo kamu ada di kafe ini” jawab Ocha keceplosan

“Oh, kalo kamu tau, kamu enggak akan janjian selingkuh di sini?” tegas, mencoba mengontrol amarah yang sudah memanas dalam hati

“Bukan gitu maksudnya, aku....” berpikir mencari alasan tepat, namun badannya bergetar kebingungan

“Beri aku kesempatan satu kali lagi, aku mohon,” air matanya mulai menetes, membuat tak kuat melihatnya menangis.


Lain di Hati, Lain di Bibir 


Ini yang selalu dilakukan oleh Ocha demi mencari kata maaf dari mata Dimas, memang tak bisa jika melihat perempuan menangis di depannya, apalagi menangis karenanya , sudah pasti Dimas akan memaafkan. Tapi pengkhianatan ini sangat sulit di terima.

“Aku beri kamu satu kesempatan lagi, aku harap kamu bisa berubah,” bibir berkata begitu, tapi hati ini berkata lagi

“Makasih, aku janji akan selalu setia, menemani dan selalu ada kapanpun untuk kamu,” ucapnya bahagia, menghapus air mata yang sudah mengalir, Dimas tak tau apa itu memang dari hatinya atau bukan
Rayuan maut...

Tapi cintanya telah membutakan mata hati yang sebenarnya, tak mengerti mengapa bisa begini!, bahkan Ocha sudah sering membuatnya marah dengan sifatnya selalu menuntut untuk sesuai kemauannya, dan lagi-lagi Dimas pasti menyanggupi permintaan itu. Begitu bodohnya soal cinta!

“Kamu jangan cemberut gitu dong, enggak enak tau diliatnya senyum dong” kata Ocha menunjukkan senyuman manis membuat hati ini selalu takjub akan wajah cantiknya

“Gitu dong,” katanya lagi melihat senyuman tipis dari bibir Dimas, walaupun hati ini tengah menangis dibuatnya

“Ya udah, kita lupakan kejadian tadi oke!” perintahnya, sebegitu gampang menyuruh melupakan kejadian tadi, permasalahan yang dibuatnya terasa enteng dalam pikirannya

Ini yang membuat Dimas tak suka akan sifat Ocha selalu menganggap segala hal dengan sifat meremehkan, namun tetap saja Dimas akan menuruti semua kemauan kekasihnya lagi, lagi, dan lagi, terus berulang tanpa henti.

Beranjak dari tempat duduk, “Aku mau pulang, kamu gimana?” tanya Dimas pada Ocha yang masih duduk

“Emmmm, aku di sini aja deh!, Kalo kamu mau pulang, pulang aja!” jawabnya tak peduli akan tawaran untuk mengantarnya pulang

“Kamu mau ketemu dia lagi?” tanya Dimas, membuat Ocha memainkan kedua bola matanya tak berarah

“Enggaklah, aku lagi.....” mencoba berpikir entah itu apa dalam otaknya

“Ya udah, kalo gitu aku pulang dulu!” pergi meninggalkannya yang tak begitu peduli akan kepergian Dimas, Dimas mencoba bersabar lagi.

Dari depan kafe terlihat Ocha yang tengah menghubungi seseorang, berkali-kali mencoba hingga awal percakapan itu dimulai. Dimas mencoba untuk terus berpikir positif tentangnya, walaupun dalam hati ada rasa curiga akan kesetiaannya. Karena hati ini telah sakit akan pengkhianatan cinta.

“Dimas udah pergi?”
“Udah, kamu enggak papa kan sayang? Aku takut kamu kenapa-kenapa tau sendirikan Dimas jago berantem!”

“Aku baik. Cuma pelipis mataku sedikit sakit, ternyata pukulan dia enggak main-main” ucap Anto memegang pelipis matanya yang sudah merah bekas pertengkaran tadi

“Uhh....sayang. sini aku liat dulu!” memegang dengan pelan, “ Sakit ya?” manja, tak peduli perkataan orang sedang mencibirnya

“Liat tuh! Orang lagi ngatain kita, gara-gara kejadian tadi. Kenapa enggak bilang kalo Dimas mau ke kafe ini?”

“Akukan enggak tau, tadi aku tuh hampir keceplosan untung bisa ngelak” dengan hati lega

“Ya udah, kalo kita bertemu lagi mesti hati-hati,” Ocha mengiyakan ucapan Anto kekasih persembunyiannya alis selingkuhannya.

Akibat Sebuah  Pertengkaran 


Semenjak pertengkaran dua minggu yang lalu, Ocha kembali bersandiwara di depan Dimas. Meskipun banyak ucapan yang sering membuat curiga, tapi cara mengelaknya begitu pintar, sampai-sampai Dimas tak menyadarinya.

Bukan tak menyadari, tapi begitu bodohnya Dimas mempercayai akan ucapan manis dari permainan sandiwara yang selama ini selalu ampun menjadikan tunduk akan segala arahan kekasihnya.
 
Bodoh atau gimana?

Di tempat sama dan kejadian itu berulang lagi, namun Dimas memilih diam menahan semua emosi basah kemarin belum juga sembuh, kini semakin melebihi batas kesabaran untuk mempertahankan sebuah hubungan cinta.
 
Baca Juga;



 
“Enggak ada yang berubah? Ternyata sama aja, bukan!. Bodohnya aku tetap percaya akan semua kata-kata manis yang keluar dari mulutmu, dasar enggak tau malu memang” marah

“Dimas.” Ocha dan selingkuhannya bersamaan

“Aku bisa jelasin!” beranjak dari tempat duduknya

Hati Dimas begitu hancur, “Apa yang perlu dijelasin semuanya udah terjawab, ternyata sekali selingkuh akan tetap aja selingkuh.” Menahan kekecewaan dalam dada, mengontrol air mata agar tak keluar.

“Oh iya, aku lupa!” melepas jam tangan pemberian Ocha

“Tunggu dulu...aku bisa jelasin!” menolak pengembalian jam yang diberikannya

“Dim, gue minta maaf udah ngerebut Ocha dari lho. Gue enggak bisa menyembunyikan ini semua, gue akui kita berdua udah selingkuh satu tahun lamanya” jelas Anto membuka semuanya

“Satu tahun. Ternyata yang gue liat waktu di taman memang benar, gue enggak nyangka sama lho, selalu ini gue udah anggap lho sebagai adik gue saudara sendiri”

“Makasih buat pengkhianatannya.”

Meski sulit untuk menerimanya, Dimas memutuskan untuk pergi melepaskan semua cinta dalam hati terluka.

Pergilah saat cinta tak menghargai keberadaanmu, tak menghargai kesetiaan dan perjuanganmu. Lepaskan, jangan pernah berharap untuk terulang lagi. Masih ada yang lain mengharap kehadiranmu disisinya.

The End 

Judul : Lelah Untuk Bertahan
Titimangsa : Jawa Timur, 16 Februari 2021

🤩 Sampai jumpa di cerpen berikutnya 🤩

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Cerita Remaja Cowok Sedang Jatuh Cinta, Ternyata Sama Saja!"