Mencintai Orang yang Salah, Cerpen Remaja Bikin Gregetan
Cinta remaja bikin baper
Datanglah Zidan membangunkan fokusnya, “Tumben berangkat pagi ada angin apa nih? Apa kamu ke jedot berangkat lebih awal?”
“Bisa enggak sih enggak usah mengageti! aku berangkat pagi dikatai ke jedot berangkat kesiangan dikatai salah bantal, mau kamu apa sih?”
“Ehhh, enggak usah marah kali, ya sudah aku mau ke kelas dulu!” tanpa ada jawaban dari Kayla, hanya melihatnya hingga hilang dari pandangan mata
Satu persatu mulai berdatangan menempati bangku yang tadinya masih kosong, bahkan jam pelajaran telah dimulai dengan baik tanpa ada hambatan. Meski tugas yang diberikan lumayan banyak.
Kayla memilih duduk santai di depan kelas sendiri, tanpa teman-temannya yang lebih memilih untuk pergi ke kantin. Hanya alunan musik piano terdengar di handset menemani suasana damainya, keramaian di sekelilingnya tidak ter hiraukan.
Terlihat sepatu Zidan dan pemiliknya tengah berdiri tepat di depan, tanpa ada suara seperti biasanya. Mata yang sebelumnya menatap layar telah berganti melihat manusia menyebalkan setiap waktunya.
“Apa?”
“mmmmmm” jawab Zidan tanpa melihat yang mengajaknya bicara, malah melihat Natalie berjalan dari kelas hingga arah menuju kantin, kepala berputar 180° tanpa ada kedipan mata.
Pipinya mulai memerah melihat senyuman manis dari Natalie, membuatnya semakin canggung dan bingung sendiri. Kayla hanya tersenyum dan menepuk jidatnya, melihat wajah Zidan sampai merah merona.
“Woyyy! Tuh kepala kalau ada cewek cakep langsung berputar sendiri!” tegur Kayla membangunkan
“Apaan sih? gila senyumannya bikin aku mabuk berat, kapan ya bisa dekat sama dia?”
Natalie adalah siswi baru yang sudah sekitar satu bulan dan satu kelas dengan Zidan, meski begitu Zidan tetap canggung berbicara dengannya. Dia cantik, manis dan pandai bermain bola voli, itu yang membuat siswa cowok selalu berusaha mendapatkan hatinya. Hingga kini tidak ada satu cowok pun yang berhasil mendapatkan balasan cinta darinya.
“Nata?” panggil Zidan melihat Natalie berjalan melewatinya
Langkah berhenti mendengar sapaan atas namanya, “Iya, ada apa?”
Memberanikan diri, “Nanti malam kamu mau enggak nonton sama makan berdua?”
“Boleh”
“Nanti malam aku jemput kamu!” hanya balasan senyuman menjadi tanda persetujuan
“Jurus playboy sudah bangkit lagi!” sindir Kayla lagi
Zidan duduk dekat Kayla, merangkul pundak temannya dengan halus. “ Aku itu bingung sama kamu! dari sekian banyak cewek yang aku dekati, cuma kamu yang bikin aku selalu rindu. Heran!”
“Gombal lagi.... diobral saja sekalian biar rame....”
“Ini yang bikin aku kangen setiap jauh dari kamu. Cerewet, ngeselin...”
Kayla langsung memotong, “Tapi bikin kangen!” lalu tertawa
“Aku itu cewek yang selalu dekat sama kamu tiap hari makan gombalan...jadi keracunan tahu..” Kayla menghentikan ucapannya saat tahu ada cowok yang selama ini disukainya, meskipun cowok itu selalu dingin dan cuek
“Kak!”
“Iya?”
“Cuma manggil saja sih. Oh iya kalau senyuman jangan manis-manis nanti aku jatuh cinta bagaimana?” racun gombalan Zidan menempel pada Kayla, membuatnya semakin pandai berkata-kata
Tanpa ada jawaban malah memilih pergi, ada rasa bingung dalam benaknya mendengar gombalan di siang hari yang panas ini. “Kenapa?. Selalu, tiap ketemu sama kakak senior pasti bawaannya asam begitu mukanya!”
“Kamu ngapain sih, pakek gombal sama dia segala?” tanya Zidan marah
“Biasa saja kali. Aku lebih suka lihat kamu marah...kayak gimana gitu!” membuat Zidan melirik sinis
Seketika ide brilian muncul pada pikiran, “Dan? Gimana kalau aku bantu kamu dekat sama Natalie?”
“Boleh. Syaratnya pasti minta bantu dekat sama kakak senior Deo!” sudah tahu dengan maksud penawarannya
“Sorry ya, aku bisa usaha sendiri buat dapatkan hati kak Deo....jangan ngeremehkan aku!”
“Aku kasih tahu. Apa yang kamu inginkan belum tentu kamu butuh kan, tapi yang kamu butuh kan sudah pasti akan kamu inginkan meskipun itu terlambat” nasehat Kayla sebelum pergi masuk ke dalam kelas
Bukan dia yang dimau lalu siapa?
“Gimana kalau kita makan di restoran favorit aku?” ajak Zidan mengendarai mobil, apalagi sejak tadi di bioskop perut terasa lapar
"Iya”
“Aku heran sama kamu, sulit banget di dekati...dari sekian banyak cowok di sekolah enggak ada yang berhasil mendapatkan hati kamu!” tanya Zidan memberikan diri
Mata Natalie melihat wajah Zidan, “Sebelum aku jawab, aku mau tanya sama kamu? Tujuan kamu dekati aku untuk apa? Aku enggak suka basa-basi, sekarang aku minta kamu langsung to the point!”
Detakan jantung seketika berdebar kencang mendengar pertanyaan yang seketika menjadi keheningan di dalam mobil, mulut bergetar sulit berucap, otak terus berpikir merangkai kata-kata untuk menjawab agar tidak salam berbicara.
“Kamu suka sama aku?” tanyanya lagi
“Iya, aku suka sama kamu!” jawab Zidan penuh grogi, lalu tangan kirinya memegang tangan Natalie tanpa ada penolakan
Terlihat senyuman manis terpancar jelas di bibirnya, “Sekarang kita pacaran. Aku minta kamu jangan terlalu dekat sama Kayla, aku selalu cemburu setiap kamu dekat sama dia. Setiap hari kamu harus antar jemput dan jangan sampai telat! Oh iya, tanpa izin dari aku kamu enggak boleh chating dan telepon Kayla, kamu setuju?”
“Iya!” begitu cintanya pada Natalie hingga mau melakukan apa yang diperintahkan, bahkan rela menjauhi teman yang sudah lama bersamanya
Mobil berhenti di sebuah restoran, “Kamu pesan apa?” tanya Zidan memberikan buku menu
“Aku mau salad dan jus alpukat tanpa gula, disamakan saja mbak!” ucap Natalie pada pelayan. Padahal Zidan tidak menyukai salad, namun mencoba menerima dengan pilihan Natalie
“Kenapa cuma pesan itu saja?” tanya Zidan
“Aku takut gendut...besok kamu aku kasih masker wajah biar lebih segar dilihatnya, lihat itu rambut kamu juga mulai panjang besok dipotong juga!”
Hanya anggukan. Zidan jadi ingat kenangan saat bersama Kayla yang selalu membuatnya nyaman dan merasakan hal berbeda setiap ada di dekatnya, rasa yang tidak bisa didapatkan dari Natalie sekarang ini. Meskipun bersama Natalie, fokus Zidan masih pada Kayla.
“Zidan.... Zidan...” panggil Natalie
Masih melamun, “Iya, Kayla?” jawab Zidan spontan membuat Natalie marah dan memilih pergi. Berkali-kali Zidan memanggil namanya tetap tidak dihiraukan, di hatinya sama sekali tidak ada rasa bersalah. Melainkan merasa bersalah telah memilih untuk menjauhi Kayla.
Maaf...
Sengaja Zidan berangkat pagi untuk meminta maaf atas kesalahan semalam, semenjak kejadian itu Natalie marah dan kecewa oleh sikap Zidan yang tidak bisa menghapus pikirannya tentang Kayla.
“Natalie aku minta maaf soal kejadian semalam, beri aku kesempatan!”
“Oke. Tapi ingat jangan pernah sebut nama Kayla di depan aku, jika kamu jalan bertemu dia jangan pernah bicara atau melihat wajahnya!”
“Oke, tapi kamu maafkan aku kan?”
“Iya”
Jarum jam terus berputar, terdengar sudah jam istirahat. Semua siswa berjalan keluar kelas menuju kantin, begitu juga Zidan dan Natalie. Tanpa diinginkan papasan terjadi antara mereka dan Kayla, sudah pasti Zidan mengikuti apa yang diperintahkan oleh Natalie tadi.
Mata Zidan fokus menatap ke depan, meski hatinya berkata lain, lirikan mata tajam tertuju pada Kayla yang berpapasan dengan mereka berdua. Natalie terlihat mesra menggandeng tangan Zidan dengan sengaja dipamerkan pada Kayla.
Melihat itu Kayla biasa saja, namun hati bertanya kenapa Zidan berubah setiap bertemu dengannya, sifatnya tidak seperti dulu. Ada rasa rindu akan kebersamaan yang dulu pernah dilakukan bersama, juga terselip rasa cemburu di dalamnya.
Kenapa?...
Sampailah di sebuah perumahan kompleks mewah, Zidan mengikuti langkah Natalie memasuki rumah, terlihat sepi setiap harinya. Hanya ada pembantu dan satpam yang setiap hari bersamanya, orang tuanya lebih memilih kerja dan jarang pulang ke rumah.
Natalie berjalan menghampiri setelah selesai berganti baju, “Kenapa sih setiap kamu di dekat aku selalu bengong?” tanpa peduli ucapan, masih sibuk dengan pikirannya
“Zidan” melempar bantal sofa mengenai kepala
“Apa sih Kayla?”
“Kayla....Kayla lagi” marah, “ Pacar kamu itu aku apa Kayla?” teriak memanas
“Maaf! Dengarkan aku dulu, aku sayang sama kamu, Nata!”
“Raga kamu memang untuk aku, tapi hati kamu bukan untuk aku. Untuk apa kamu berusaha menjadi pacar aku, jika hati kamu enggak setuju untuk itu.” Menangis
Menarik nafas dalam-dalam, “Maaf, Natalie. Selama ini aku enggak sadar kalau cewek yang aku suka Kayla bukan kamu!”
“Sekarang kamu pergi dari rumah aku dan jangan pernah kamu temui aku lagi!” Zidan menuruti ucapan Natalie tanpa membantahnya
Rindu...
Sejak putus dari Natalie, Zidan merasakan kebebasan tanpa ada tekanan sama sekali. Meski berpacaran hanya beberapa hari itu sudah terasa sangat lama dan melelahkan.
Setiap waktu selalu memikirkan Kayla, merindukan keberadaan yang dulu pernah ada, rasa ini begitu menyakitkan daripada diputuskan oleh Natalie. Ada perasaan hilang semenjak tidak ada lagi Kayla disisinya. Ingin sekali kembali seperti dulu, apa Kayla akan membuka hatinya?
Suara mobil masuk garasi terdengar jelas sampai kamar Kayla, dengan santai menuruni tangga menghampiri Zidan yang sudah menunggunya di ruang tamu. Hanya seduhan teh hangat telah dulu menemaninya.
Kayla duduk, “Ada apa?”
“Kay, maaf selama ini aku jarang ada waktu sama kamu....” sebelum selesai menjelaskan suara bel terdengar
Langkah menghampiri sumber suara, terlihat Deo dibalik pintu menunggunya. “Hai, ada apa?” tanya Kayla yang tidak ada janji sebelumnya
“Ini buat kamu!” menyerahkan buket bunga mawar
“Thanks” Kayla begitu bahagia mendapat buket, “Masuk dulu!” Deo mengikuti langkah Kayla
Keduanya saling memandang satu sama lain, sibuk dengan pikirannya sendiri. Tanpa sepengetahuan Zidan, Kayla mulai pendekatan dengan Deo, meskipun awalnya selalu di cuekin. Lama-lama Deo semakin tertarik akan sikap dan kenyamanan dari Kayla.
Kayla dan Deo berbicara banyak hal tanpa memedulikan keberadaan Zidan yang hanya mendengar pembicaraan menurutnya tidak penting. Zidan merasakan amarah melihat Kayla begitu dekat dengan Deo, melihat mereka tertawa bahagia dan membuat hati Zidan terbakar api cemburu.
Perasaan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, rasa sakit ini begitu nyata hingga ada rasa keinginan mengusir Deo dari rumah Kayla, namun niat itu masih tertahankan.
Deo melihat jam tangannya, “Kayla, aku pulang dulu ya!”
“Iya, hati-hati”
“Kamu jadian sama Deo?” tanya Zidan cemburu
“Memangnya kenapa?”
“Aku cemburu!” ucap Zidan spontan membuat Kayla kaget tidak percaya apa yang barusan didengarnya, “Aku sayang sama kamu!” lanjut Zidan
Kayla langsung menatap mata Zidan, “Enak ya, setelah putus dari Natalie kamu pindah lain hati. Aku bukan mainan yang bisa kamu permainkan, ini soal perasaan yang akan ter sakiti jika tahu hanya dijadikan pelampiasan”
“Aku rindu sama kamu, sejak jauh dari kamu aku merasakan kehilangan. Bahkan setiap bersama Natalie aku enggak bisa menghilangkan kamu dari ingatan aku!”
“Masih sempat gombal juga...”
“Aku sadar. Kamu yang selama ini aku butuh kan untuk terus ada di dekatku dan kamu yang membuatku jatuh cinta, aku harap kamu juga..” mata Zidan memerah takut dengan jawaban yang akan mengecewakan
“Yang aku mau kamu....bukan dia” jelasnya lagi
Kayla langsung memeluk erat, detakan jantung Zidan terasa berdenyut kencang. Zidan merasakan kenyamanannya telah kembali lagi, setelah beberapa hari pergi.
Cinta akan terasa jika salah satu jauh dari dekapan mata, rasa itu akan menjadi rindu, hanya satu obatnya titik temu. Perlahan cinta akan sadar setelah kehilangan, itu yang sering dirasakan hampir semua orang.
Judul : Bukan Dia!
Titimangsa : Jawa Timur, 13 April 2021
🤩 Sampai jumpa di cerpen berikutnya 🤩
Post a Comment for "Mencintai Orang yang Salah, Cerpen Remaja Bikin Gregetan "