Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Titik Temu Paling Ampuh Untuk Rindu- Love Story Romance

Cerita Cinta Terbaru Lianasari yang Bikin Halu


Cerlians - Suasana bandara begitu ramai, lalu lalang orang tidak ada hentinya. Membawa koper dan tas yang berukuran besar, sibuk dengan tujuan masing-masing. Mungkin hari ini, hari terakhir Sofi bertemu dengan Yoga, kekasih yang selama ini dicintainya, yang telah mengikat janji untuk terus bersama. Namun, hari ini mereka berdua harus berpisah di bandara ini, walau ada rasa ragu untuk melepaskan. 

“Kamu jangan pernah lupakan aku ya?, Aku sayang sama kamu. Ingat janji kita berdua, aku akan selalu setia menunggu kedatanganmu. Jaga dirimu baik-baik!” tangisan Sofi pecah dalam pelukan hangat sang kekasih

“Aku akan segera kembali, aku akan ingat semua janji kita, doakan aku ya?” ucap Yoga yang tidak bisa menahan air matanya. Rasa yang menjanggal dalam hati untuk tidak pergi membuatnya semakin tersakiti, apapun yang terjadi Yoga harus tetap pergi meninggalkan kekasihnya.


Pinterest

   

“Hati-hati” melepaskan pelukannya, rasa tidak ingin terpisah selalu menghantui, derasnya air mata telah lepas sejak tadi, melihatnya harus pergi sampai batas yang tidak pernah diketahui

Sampai jumpa kasih...

Sampai di sebuah kota, berjalan di pinggir trotoar melihat lowongan pekerjaan yang mau menerima seorang lulusan sma, bertanya sana sini tidak menemukan hasil, sudah berhari-hari masih tetap nihil dalam sebuah kota yang besar ini.

“Kenapa bang?” tanya lelaki yang menghampirinya. “Mau cari kerja, tapi sulit sekali” jelas Yoga melihat lelaki itu yang tengah berdiri di depannya

“Wah, gimana kalo abangnya ikut kerja di saya jadi kuli?” tanya lelaki itu, “Kenalin saya Rizal” lanjut lelaki itu memperkenalkan dirinya

“Boleh bang, saya Yoga” menjabat tangan Rizal dengan wajah yang senang, “Kapan bisa kerja?” tanya Yoga lagi untuk memastikan

“Sekarang juga boleh!” jawab Rizal, “Ikut saya!” Rizal berjalan menuju tempat kerjanya yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat mereka bertemu

Sebuah lahan yang begitu luas, terlihat bangunan kokoh belum jadi, terlihat para pekerja kuli yang tengah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. “Langsung aja kerja!” perintah Rizal pada Yoga yang masih berdiri di sampingnya, tanpa menjawab Yoga langsung mulai bekerja.

Hari demi hari Yoga bekerja menjadi buruh kuli bangunan, tidak terasa sudah tiga tahun bekerja dari bangunan satu kebangunan lain, walau gaji yang tidak seberapa, harus terbagi untuk kebutuhannya merantau dan tabungan. Rasa rindu akan kekasihnya, membuat Yoga merasa sedih, sudah lama tidak bertemu dan sudah lama tidak bisa melihat wajahnya. 

Berbekal ponsel yang hanya bisa mengirim sms dan telepon, tanpa bisa melihat wajah kekasihnya. Cukup suara yang bisa menenangkan akan rasa rindu yang kian semakin dalam, rasa cinta dan kesetiaan selalu menjadi alasan untuk terus percaya satu sama lain.

Walau ada godaan, tidak membuat mereka menyerah untuk memperjuangkan cinta. Dinginnya malam hari melewati jendela kamar kos yang tidak tertutup rapat, berbekal selimut tipis dan kasur busa 10 cm, yang bisa menjaga tubuh agar tetap nyaman dan tidak kedinginan.

Suara telepon masuk membangun Yoga yang tengah tidur pulas selesai lembur kerja malam, beberapa kali pesan singkat masuk, diambilnya ponsel yang tergeletak di atas meja dekat dirinya. Suara terus berbunyi kencang.

“Iya, ada apa?” ucap Yoga menjawab panggilan itu tanpa membuka matanya yang tidak kuat menahan kantuk, “Eh, Sofi” ucap Yoga kaget dari jawaban dari ujung telepon

“Kamu ngapain?” tanya Sofi yang sudah tau kalo Yoga baru bangun tidur, karena suaranya khas bangun tidur

“Lagi tidur, tadi malam lembur kerja, maaf enggak sempet ngabarin!” jelas Yoga yang masih merebahkan tubuhnya. “Iya, lanjut tidur aja, jangan lupa makan, assalamualaikum” ucap Sofi mengakhiri panggilan tanpa menunggu jawaban dari salamnya

Kamar...

Suara panggilan dari dapur terdengar keras hingga sampai terdengar dari dalam kamar Sofi, “Sofi..” berkali-kali terucap tanpa ada jawaban. Hingga datanglah pemilik suara itu masuk ke dalam kamar yang terbuka lebar. “Kamu itu kalo dipanggil selalu enggak jawab, anak perempuan jangan suka di kamar aja, bantuin ibu masak di dapur!” omel ibu Neng pada anaknya yang asyik merebahkan tubuh di atas kasur

“Iya Bu, nanti aku bantu” jawab Sofi dengan suara lemas. “Setelah itu berangkat kerja, udah jam segini masih molor aja” omel ibu Neng melihat Sofi yang tidak segera beranjak dari tidurnya

Ibu Neng pergi keluar kamar menuju dapur kembali. Sofi teringat akan menemui Yoga di tanah rantau jika tabungannya sudah pas, tanpa sepengetahuan Yoga. Selama ini rasa rindu sudah menumpuk penuh di dalam ruangan hati yang sedang sedih menunggu kehadiran kekasihnya.

“Aku harus kerja biar bisa menemui Yoga, tunggu aku ya sayang” batin Sofi dengan penuh semangat

Selesai mandi, Sofi berjalan ke meja makan, terlihat ibu Neng yang tengah menata masakannya. Harumnya masakan tercium lezat melewati hidung ini. 

“Sudah makan dulu!” ucap ibu Neng pada Sofi yang tengah berdiri dekat meja, tanpa aba-aba Sofi mulai memakan masakan yang ada di depannya dengan lahap.

“Ini buat kamu” ibu Neng menyerahkan amplop coklat. “Ini apa Bu?” tanya Sofi membuka amplop yang diberikan ibunya

“Makasih Bu” air mata mulai menetes membasahi pipinya, tidak menyangka bahwa ibunya sudah membelikan tiket pesawat, impian yang selama ini diinginkan untuk menemui Yoga sudah ada di depan mata. Pelukan hangat mengiringi seorang ibu dan putrinya yang tengah menangis bahagia.

“Kamu siapkan sekarang, setelah ini ojek akan datang” perintah ibu Neng melepaskan pelukannya, “Jaga diri kamu baik-baik, titip salam buat Yoga” tatapan mata ibu Neng tersenyum bahagia

Setelah semua dirasa siap, datanglah ojek yang akan mengantar ke bandara. Sofi berpamitan dan meminta restu pada ibunya. Terlihat tetesan air mata mulai jatuh melihat kepergian putrinya.

Menemuinya...

Sofi berjalan, tanpa tau di mana keberadaan Yoga sekarang, berjalan terus berjalan. Hingga berhenti di sebuah bangunan yang belum jadi, terlihat Yoga yang tengah makan sebungkus roti kecil dengan segelas plastik teh hangat ditangannya. 

Dari kejauhan Sofi masih melihatnya dengan sembunyi-sembunyi di balik tembok, air mata mulai berkaca-kaca, melihat perjuangan kekasihnya yang tidak pernah berhenti. Sofi mengambil ponsel di dalam tasnya.

“Sayang!, Kamu lagi apa?” tanya Sofi menghubungi kekasihnya itu, “ Masih kerja?” tanya Sofi lagi

“Kamu kok nangis?, aku lagi makan” jawab Yoga mendengar suara tangisan dari kekasihnya, “Kamu kenapa, kamu baik-baik aja?” tanya Yoga khawatir

“Makan sama apa?” tanya Sofi yang sudah tidak kuat lagi menahan air matanya. “Lagi makan sama ayam bakar dan jus jeruk kesukaan kamu” jawab Yoga berbohong

“Aku mau kita putus” ucap Sofi pada Yoga diujung telepon. Mendengar ucapan Sofi barusan, Yoga hanya terdiam menunduk sedih, kata-kata itu membuatnya semakin terpukul, rasa rindu yang lama dibendungnya semakin besar, perlahan mulai putus harapan dalam waktu yang singkat.

Air mata mulai menetes membasahi basahi roti yang dipegangnya, kini hidup terasa tidak berharga lagi, hati ini hancur berkeping-keping. Kerja keras selama ini, tabungan yang sudah terkumpul untuk menikah nanti sudah ada, bahkan seminggu lagi akan pulang kampung. Namun, kekasihnya malah memutuskan tanpa memberitahu alasannya.

“Kenapa diam?’ tanya Sofi pada Yoga yang masih menundukkan kepalanya dalam kesedihan, “Kamu sekarang berdiri!” Yoga mengikuti arahan Sofi dari telepon

“Lihat pintu keluar!” ucap Sofa yang tengah berdiri di pintu keluar, tempat Yoga bekerja. Melihat kedatangan Sofi, Yoga berlari menghampiri lalu memeluk bahagia. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Yoga, tangaisan yang terdengar jelas, detakan jantung dapat terasakan jelas.

“Aku mau kita putus” mendengar ucapan itu, Yoga langsung melepaskan pelukannya dari Sofi, menatap wajah Sofi dengan kesedihan

“Aku mau kita putus LDR an, aku mau hidup bersama dengan kamu, aku enggak mau jauh dari kamu lagi” mendengar ucapan itu Yoga sangat bahagia, kini mereka berdua berpelukan bahagia.

“Aku siap menikahi kamu, kita balik kampung aja, biar kita bisa bangun rumah dengan orang tua kita” ucap Yoga ditelinga Sofi yang masih erat memeluk kekasihnya

“Aku sayang kamu” ucap Sofi bahagia. “Aku juga sayang kamu” Yoga semakin memeluk erat tubuh kekasihnya

Akhirnya keduanya melakukan pernikahan dengan modal dari kerja keras Yoga selama merantau, bahkan mereka membangun sebuah rumah sederhana impian yang dulu pernah mereka bicarakan, dengan sedikit bantuan dari kedua orang tua mereka. Kehidupan mereka selalu diwarnai kebahagiaan, perjuangan cinta mereka berdua diwarnai haru bahagia dengan kehadiran buah hati yang cantik dan menggemaskan.

Judul : Love Struggle

Penulis : lianasari993

Titimangsa : Jawa Timur, 25 Februari 2021      

 

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Titik Temu Paling Ampuh Untuk Rindu- Love Story Romance "