Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Jahat, Kenapa Cintaku Malah Kau Balas Luka! - Love story

Daftar Isi
    1. Upacara...
    2. Kantin...
Cerita jatuh cinta terbaru

Cerlians - Suara klakson kuda besi membuat gaduh di luar rumah, tak ada hentinya membunyikan bisikan itu. Pagi hari cerah berubah gaduh dengannya, berkali-kali berbunyi tanpa henti jua.

Kali ini membuat semakin geram tingkah lakunya, sebelum keluar rumah, sudah dulu ada yang memarahinya. Membuat tertawa melihatnya berlarian menghindari amukan sapu yang mengenai pahanya, serta mata melotot tergantung dengan suara klakson kuda besi.

“Ampun pak...ampun” Arial berlari menghindari pukulan sapu, “ Sudah pak, saya capek lari terus!” tegasnya lagi membuat bapak itu berhenti dengan nafas ngos-ngosan

“Salah sendiri pagi-pagi bikin gaduh di kompleks orang, awas kalo mengulangi lagi!” bapak itu mengacungkan sapu yang dipegangnya, setelah memohon, bapak itu pergi meninggalkan Arial yang tengah kelelahan

“Lagian bikin ulah saja” Dira berjalan menghampiri sahabatnya, “ Ayo berangkat!” menarik tangan Arial yang sedang duduk di jalan beraspal

Sebenarnya Dira sudah lama menyukai sahabat kecilnya itu, namun tak ada keberanian untuk mengutarakan isi hati yang telah rapi dipersiapkan lama kosong tanpa ada yang berani memasukinya.

“Aku capek!” nada lemas, melihat wajah Dira yang berdiri di depannya.

Dengan langkah lemas berjalan menuju kuda besi yang di naikinya tadi, terlihat Dira yang sudah duduk santai sambil makan sandwich di kotak bekalnya.

“Oke kita berangkat!” mengambil satu sandwich tanpa bilang terlebih dahulu, membuat Dita melihat tangan Arial memasukkan sandwich itu ke mulutnya.

“Tangan kamu kan kotor!” tegas Dira pada Arial yang sudah mengendarai menuju sekolah

“Sudah terlanjur ke telan” jawabnya tertawa melihat wajah Dira yang manyun padanya

“lni lagi” memberikan sepotong sandwich terakhir di kotak bekalnya. “ Suapilah” rayu Arial melihat bibir Dira terbuka melongo mendengar ucapan barusan

“Manja banget sih” menyuapkan sandwich pada mulut Arial yang sudah membuka terlebih dahulu, “ Sudah habis!” menutup kotak bekalnya, memasukkan ke dalam tas yang ada di bangku belakang

Upacara...


Keramaian lapangan upacara terlihat sibuk dengan siswa-siswi yang berbaris setiap kelas masing-masing, suara arahan dari pemimpin upacara untuk segera berbaris, dan menghampiri lapangan bagi siswa-siswi yang baru datang.

Bapak ibu guru telah berbaris lebih dulu, terlihat anak paduan suara yang sedang sibuk dengan suara mereka.

“Dari mana saja?” tanya Naura yang sudah berbaris di lapangan. “ Maaf, aku tadi kesiangan!” jelas Dira masuk barisan belakang Naura yang masih kosong

“Arial enggak jemput apa?, tega banget dia!” lanjut Naura membalikkan badannya ke belakang, sedangkan upacara sudah siap dimulai

“Kalo mau lanjut mengobrol di depan , sekalian biar pada dengar” suara tegas pemimpin upacara dengan mikrofon yang dari tadi digunakan untuk aba-aba, seketika semua siswa melihat kami yang hanya terdiam malu, terdengar beberapa tawa dari siswa melihat kami

“Kamu sih!” menyenggol tangan Naura, badannya hampir terjatuh oleh dorongan Dira yang lumayan kasar, untung saja tertahan oleh badan siswa yang lebih besar, jadi tak jatuh ke bawah melainkan menyender ke punggung siswa gemuk itu

“Maaf!” Naura menutup wajahnya malu, untung saja cowok itu cuek banget, Dira hanya menahan tawa takut kena semprot lagi sama pemimpin upacara

Upacara usai sudah terlaksana dengan lancar tanpa halangan hujan maupun terik matahari yang membakar, cahaya tak keseluruhan menerangi luasnya lapangan, sebagian terhalang oleh hijaunya pepohonan yang mengelilingi lapangan hijau ini.

Para siswa-siswi berhamburan lepas menuju arah yang dimau entah ke manapun pergi, embusan angin sepoi-sepoi melewati pepohonan di pagi hari, meniup daun kuning mulai berguguran melepaskan genggamannya, terbawa angin tanpa arah yang jelas.

“Bentar lagi ulangan matematika, gimana?” keluh Naura yang tengah membolak-balik halaman buku

“Tenang nanti aku bantu!” sahut Dira membuat Naura lega

“Terimakasih, Dira” memeluk erak. “ apaan sih” tepis Dira yang tak suka dipeluk erat, menurutnya bisa menyusahkan bernafas

Kantin...

Jam istirahat berbunyi nyaring, siswa-siswi berhamburan keluar kelas, suara tawa, bicara, gaduh meramaikan sekolah yang tengah cerah di siang hari.

Kali ini, Naura pergi ke kantin sendiri tanpa Dira sahabatnya, terlihat sebuah bangku yang baru kosong, berjalan santai sambil membawa nampan pesanannya. Kini bangku itu telah menjadi miliknya sementara waktu.

Melihat keberadaan Naura yang sedang sendiri makan, tanpa memedulikan sekitarnya,“ Tumben sendiri, Dira mana?” lalu duduk di depannya

“Iya, lagi ada perlu” jawabnya singkat. “ Happy anniversary” Arial menyerah kado berukuran kecil berwarna hitam dengan hiasan pita merah

Terpukau dibuatnya, “ Terimakasih” mata berkaca-kaca, melihat jam tangan yang sudah lama diinginkan, kini sudah dimiliki

“Sayang?, sampai kapan kita harus menutupi ini dari Dira, aku enggak mau jika nanti dia...” ucap Naura pada Arial tengah bahagia melihat Naura menyukai hadiah yang diberinya

Suara hembusan nafas terdengar, menutup mata, lalu kembali melihat sosok kekasih yang selama ini diam-diam di pacarinya, “ Aku tahu, Dira pasti akan kecewa dengan semua ini, tapi aku sayangnya sama kamu bukan Dira, berjalannya waktu pasti Dira akan mengerti!” ucap Arial memenangkan perasaan yang selalu ini selalu menghantui kekasihnya

“Aku juga sayang kamu...tapi aku sudah bersahabat lama, apa kita....” menghentikan ucapannya

“Aku enggak mau” yang sudah tahu apa yang dimaksud kekasihnya, Arial memohon agar tak mengakhiri hubungan ini

“Kalo Dira tahu gimana?, aku....aku...” terpatah-patah, menahan air mata yang mulai berkaca-kaca

“Aku sudah dengar semuanya”sahut Dira mencoba menguatkan dirinya, walau sebenarnya hati ini tengah hancur berkeping-keping, mendengar cowok yang selama ini di cintai dalam diam, malah menjalin hubungan dengan sahabatnya sendiri

“Dira” memanggil bersamaan, melihat Dira yang sudah lama mendengar pembicaraan mereka, karena saat itu Dira akan menghampiri mereka, setelah tahu pembicaraan itu, Dira langsung terdiam

“Aku enggak sangka, selama ini selalu curhat semuanya sama kamu...Naura, namun apa balasan?” tidak kuat lagi menahan air matanya

“Dan kamu!, mungkin aku salah mengartikan semua perhatian yang selama ini kamu berikan, hingga aku bisa jatuh cinta, aku pikir kamu juga suka sama aku, ternyata itu semua salah” menatap mata Arial

“Aku perhatian, karena kamu sudah aku anggap sahabat terbaik, bahkan kamu sudah aku anggap saudara sendiri!” tegas Arial pada Dira yang telah berlumuran air mata

“Aku mau lebih dari ini... setelah apa yang telah kita lewati bersama, ternyata aku sadar jika selama ini, aku salah mengartikannya!” mengatur nafasnya

Naura beranjak dari tempat duduknya berdiri di depan Dira, “ Aku minta maaf sudah membohongi kamu, aku merelakan persahabatan kita demi cintaku sendiri, aku memang egois. Bodoh dan menusuk dari belakang!” Naura menangis

Dira tak menyangka mendengar ucapan Naura yang seperti itu, “ Cinta kalian enggak salah, aku yang salah... terlalu berharap pada sesuatu yang belum pasti!”

“Aku minta maaf sudah membuatmu seperti itu!” jelas Arial merasa bersalah

“Ruang yang selama ini telah tersiapkan dengan rapi, terbiarkan sepi dengan harapan hadirnya hati untuk singgah sebagai pemilik sejati, namun semua hanya mimpi, terimakasih, aku pergi....” Isak tangisan tak terhenti, memilih pergi dengan harapan yang tak tahu pasti, rasa sakit hati, kecewa terus menghantui, mengetahui bahwa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan

Memang sakit saat seseorang yang dicintai tak membalasnya, rasanya tak bisa dijelaskan lewat kata-kata, tak bisa diucapkan oleh seribu bahasa, tak bisa dirasakan oleh hati setiap orang yang berbeda. Cinta itu unik, kadang bisa ditebak, kadang misterius.

Judul : Denganmu  

Titimangsa : Jawa Timur, 6 Maret 2021

🤩Sampai jumpa di cerpen berikutnya 🤩

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Jahat, Kenapa Cintaku Malah Kau Balas Luka! - Love story"