Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Rahasia Cinta, Ketika Sang Maha Cinta Telah Menentukan, Tak Akan Bisa Menyangka!

Cerpen Romantis Terbaru

 


Cerlians - Langkah lepas tanpa arah melewati jalanan kota amat ramai, lalu lalang kendaraan malam hari serasa sunyi dibuatnya. Penerangan lampu menghiasi setiap sudut kota, cahaya rembulan begitu terang menyinari dikala hati sedang tersakiti.

Dengan kedua matanya sendiri harus menyaksikan kekecewaan dalam sebuah hubungan cinta, saat hati harus menerima pengkhianatan sahabat sendiri dalam diam menikungnya.

Kejadian tadi sangat membekas dalam pikiran Raihan. Seketika kepercayaan juga kesetiaan runtuh porak poranda tanpa iba, begitu sakit hati ini dan tak bisa dijelaskan.

Pikiran tak bisa mengendalikan hati, hingga tubuh ini telah terbujur kaku dalam keramaian kota. Tubuh terasa remuk terpental jauh dari lokasi tertabrak, Raihan hanya bisa terdiam menatap dirinya tengah ramai dikelilingi banyak orang.

Hingga kegelapan menghapus semua pikiran yang sudah bersemayam dalam otaknya. Tak sadar lagi apa yang telah terjadi, bahkan ambulans tak didengarnya.

Apa Yang Terjadi Padamu?

“Permisi, apa anda saudara dari pasien?” tanya seorang dokter sambil mengecek keadaan Raihan yang sudah satu hari ini tak sadarkan diri

“Bukan dok, saya saksi mata kecelakaan pasien!” jelas Salsa. Semenjak kejadian tabrak lari ini Salsa menjaga Raihan di rumah sakit

“Apa ada ponsel yang dimiliki pasien atau KTP?” tanya dokter itu lagi

“Sepertinya tidak ada dok, semalam waktu kejadian itu pasien juga dalam keadaan pikiran kosong. Bahkan saat tubuhnya terpental jauh juga tak beraksi apapun!” Jelas Salsa yang mengetahui betul tentang kejadian itu, karena saat itu Salsa sedang lewat

“Baiklah kalau begitu saya permisi!” dokter itu berlalu dengan perawat di belakangnya

Mata ini terasa lelah semalam menunggunya tak kunjung sadar, untuk saja terbiasa begadang seperti ini. Namun, lebih melelahkan berada di rumah sakit tanpa kegiatan. Salsa memang sering begadang setiap malam demi bermain game favoritnya, hingga lupa waktu untuk beristirahat.

Jarum jam terus berputar santai tanpa ada rasa peduli akan situasi apapun, suaranya terdengar samar-samar dibalik suara langkah kaki di luar. Cairan infus terus meneteskan tanpa rasa, hawa terasa netral dalam kamar berukuran sedang.

Cuaca malam ini begitu bersahabat dengan datangnya bulan dan bintang menghiasi indahnya langit gelap. Tanpa terasa mata ini telah terlelap menunggu tak kunjung bangun, rasa kantuk sulit tertahankan.

Perlahan mata Raihan terbuka lebar melihat dirinya terbujur lemas di atas ranjang rumah sakit, kepala masih terasa sakit akibat benturan lumayan serius. Dilihat seorang wanita tengah tertidur pulas membelakangi wajahnya, memegang tangan kanan Raihan.

Pandangan ini masih kosong tanpa ada pikiran datang dalam benak, kejadian itu sulit diingat dalam situasi ini. Dipegang pelan kepala pusing dengan amat pelan, tubuh ini masih lemas. Mulut terasa terbungkam hingga sulit untuk mengeluarkan suara sepatah katapun.

Dua puluh menit berlalu. Raihan lebih memilih diam agar wanita yang menunggu tak bangun dalam tidur pulasnya, terlintas senyuman tipis dari balik wajah pucat. Ada rasa berbeda saat tangan Raihan dipegang lembut sedari tadi. Apa yang terjadi?

Detakan Jantung Berbeda Dari Hari Biasanya, Apa Ada Kesalahan Sejak Kecelakaan Itu?

Raihan pun tak tau akan hal ini.

 Terpikir dalam diri telah meninggal untuk selamanya, namun Tuhan memberikan kesempatan untuk terus mengejar semua apa yang diinginkan dan tak diinginkannya.

Salsa terbangun dari tidur lelapnya, “mmm” terlihat Raihan tengah memperhatikannya

“Kamu udah sadar?, Bentar aku panggil dokter dulu!” beranjak dari duduknya

“Tunggu!” menahan tangan Salsa agar tak pergi

Dengan cepat Salsa melihat tangannya yang ditahan. “Maaf” ucap Raihan lemas melepaskan pegangan tangan

“Kamu baik-baik aja kan!, Ada yang sakit!” tanya Salsa khawatir

“Enggak pa-pa kok!, Makasih udah jagain aku. Maaf telah merepotkan kamu. Oh iya, aku Raihan!” mengulurkan tangannya

“Salsa”

“ Kamu kalo ada masalah jangan bengong, apalagi kayak kejadian kemarin, bikin semua orang panik. Asal kamu tau semua orang panik dengan kamu, sedangkan kamu hanya diam tanpa reaksi setelah kecelakaan. Untung aja ambulans cepat datang!” cerocos Salsa tanpa jeda, rasa khawatir sejak kejadian itu

“Kamu tau kan, kalo itu bisa bikin bahaya orang lain juga!, Makanya kalo ada masalah diselesaikan bukan lari dari permasalahan. Kamu itu udah dewasa, berpikir pakai otak jangan asal langkah seenaknya aja!” tegas Salsa tak memberikan waktu untuk Raihan menjelaskan

“Kenapa diam aja?”

“Kamu dari tadi ngomel aja, aku jadi ragu mau jelasinnya”

“Buruan jelasin!”

Raihan mulai menjelaskan, “Aku tau memang salah waktu itu, hingga membuat orang panik dengan kecelakaan yang aku alami. Bodohnya aku terlalu larut dalam sakit hati, perselingkuhan pacarku dan sahabatku, hingga aku tak memedulikan akan keselamatan dan rasa mengikhlaskan dalam hatiku. Kala itu aku merasa hancur akan sebuah rasa cinta, rasa sakit tak bisaku jelaskan seperti apa. Hanya bisa terdiam dan mencoba menerima semuanya!” menghapus butiran air mata melewati pipinya

“Maaf aku telah merepotkanmu!, Terimakasih kamu telah menjagaku di rumah sakit.” Terlintas senyuman, membuat Salsa membalas senyuman itu balik

“Aku paham. Tapi ada baiknya jangan terlalu larut dalam kekecewaan, cepat bangkit dan ikhlas semua yang telah terjadi. Tuhan pasti memberikan yang terbaik. Aku sampai lupa!, Selama kamu tak sadarkan diri enggak ada seorangpun yang mencari keberadaanmu!” Salsa mencoba memaklumi permasalahannya

“Kata dokter besok kamu boleh pulang!” Jelas Salsa menatapnya

“Kalo kamu mau pulang enggak masalah kok, aku bisa sendiri!” ujarnya melihat Salsa dengan wajah kelelahan

“Enggak masalah, besok aku antar kamu pulang. Takutnya orang tua kamu mencarimu!”

“Seperti aku enggak akan pulang dulu, aku udah membuat mama kecewa dengan keputusanku untuk terus bersama Eira pacar yang udah selingkuh dariku”

“Jangan begitu, pasti mama kamu khawatir dengan keadaanmu, bukan?. Sekecewa apapun orang tua pada anaknya, mereka akan tetap merindukan dan memaafkannya. Jangan terlalu berpikir buruk, pasti merindukanmu. Besok saat sampai di rumah jelaskan yang sebenarnya dan jangan lupa minta maaf” ujar Salsa menasehati

Raihan hanya tersenyum bahagia dengan sifat dewasa yang dimiliki Salsa. Meski baru kenal dengannya, namun hati ini terasa lebih dekat dan nyaman saat bersama. Apa hati ini tengah jatuh cinta?

Sepertinya begitu. Sifat yang dewasa membuat Raihan cepat membuka hati yang masih basah tersakiti, kini langsung sembuh akan kehadirannya dalam situasi tak diduga sebelumnya.

Tautan Cinta Tengah Bersemi Kembali

Sebuah rumah mewah terlihat sangat sejuk, dengan pepohonan dan tanaman menghiasi setiap sudut dan lahan luas depan teras, bunga-bunga mulai bermekaran menampilkan keindahan tak abadi. Ikutan menyambut kedatangan tamu dengan amat ramah tanpa suara darinya, cukup gerakan pelan dari setiap angin menggoyangkan tubuh dalam putih vas bunga.

Ditekan bel rumah dekat pagar tinggi, terlihat seorang satpam menyambut hangat kehadiran kami. Terlintas senyuman dalam usia tak lagi muda dari raut wajahnya. Persilahkan masuk sesuai arahan langkah, hingga terhenti di ruang tamu sederhana.

Datanglah seorang wanita menghampiri dengan wajah bekas menangis, dengan langkah cepat memeluk anak yang sudah beberapa bulan tak pernah pulang. Berlinang kembali air mata itu akan kedatangan anak kesayangannya, dicium beberapa kali jidat anaknya.

Raihan tanpa kata, air mata menjadi pewakil kerinduan selama ini dipendam, akan semua yang telah dilewati bersama mama tercinta. Lalu dengan bodohnya pergi dengan kekecewaan yang pernah diperbuatnya dulu, namun mama tak pernah marah..

“Mama senang kamu kembali pulang, sayang. Maafkan mama yang sudah membuat kamu kecewa, mama enggak bisa jauh dari kamu” ucap mama menghapus air mata

“Aku yang harus minta maaf, udah bikin Mama kecewa. Aku janji enggak akan melakukan hal bodoh itu. Maafkan aku, Ma!”

“Sebelum kamu minta maaf mama sudah memaafkan kamu, sayang. Mama bersyukur kamu sudah kembali ke mama lagi” terlihat senyuman tipis, “Kaki kamu kenapa? Lalu cewek itu siapa?” melihat Raihan duduk di kursi roda. Mata berpaling pada Salsa yang terdiam

“Dia yang merawat aku di rumah sakit, waktu aku kecelakaan dan dia yang merubah aku! Dia Salsa” terlintas senyuman manis pada bibir Raihan saat melihat Salsa

“Salsa, Tante!” mencium tangan mama dengan hangat

“Panggil mama aja, terimakasih sudah merawat dan menjaga anak, Mama. Jadi kamu pacar barunya Raihan?”

Sebelum dijawab, Raihan lebih dulu menjawabnya, “Iya, Ma!”

Salsa langsung melihat Raihan, bingung dengan penjelasan yang diucapkan pada mama. “Mama ikut senang dengarnya!”

“Untuk kamu Raihan. Kalo ada masalah diselesaikan dengan baik-baik jangan mementingkan keegoisanmu, setelah pacaran dengan Salsa mama harap kamu semakin dewasa” nasehat mama sudah duduk di sofa

“Jadi mama udah merestui hubungan kita?”

“Iya. Tapi ingat jangan bikin sakit hati anak orang!”

“Oke mama, siap!”.

“Mama mau kabarin papa kamu dulu!” mama pergi masuk ke dalam meninggalkan kami yang masih saling terdiam

“Maaf aku udah bilang kalo kamu pacar aku di depan mama. Jujur aku sudah suka kamu sejak di rumah sakit, aku ngerasa nyaman saat ada di dekat kamu dan enggak bohong soal perasaan ini” ucap Raihan spontan meski ada rasa gugup saat berbicara menatap mata Salsa

Salsa hanya tersenyum mendengar ucapan perasaan Raihan pada dirinya, terlihat berbeda saat menatap mata Raihan akan rasa dalam hatinya.

Mengatakan perasaan tidak harus dengan kata-kata cinta untuk membuktikan, cukup dengan kata-kata sederhana sebagai wakil curahan hati bukti cinta yang bersemayam dalam dada. Cinta bukan hadir sejak awal atau akhir, cinta datang dengan tiba-tiba tanpa jelas kapannya.

Judul : Rahasia cinta (pernah ikut nubar)

Titimangsa : Jawa Timur, 24 Maret 2021

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Rahasia Cinta, Ketika Sang Maha Cinta Telah Menentukan, Tak Akan Bisa Menyangka!"