Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Berawal Tuduhan Menjadi Kenyataan, Cerita Remaja Ini Baper Abis

Kumpulan Cerpen Remaja Romantis Terbaru





Cerlians - Suara nada dering terdengar dari ponsel yang tengah tergeletak di atas meja, getarannya membuat lembaran kertas bergerak tanpa henti. Untung saja hari ini tidak ada guru mengajar, namun hanya memberikan tugas sebagai gantinya.

Beberapa kali sengaja tidak direspons, dengan alasan sibuk gosip bersama yang lain. Memang remaja usia 18 tahun sibuk akan obrolan yang menarik bukan?

Suara itu terus menjadi kebisingan dan membuat kemarahan di jam kosong siang hari. Lagi-lagi berbunyi entah sudah lebih dari sepuluh kali, hanya terlihat dua belas angka tanpa nama, sebagai keterangan siapa dia!

Tegur Manda kesal, “ Angkat tuh, berisik banget dari tadi. Ganggu aja orang lagi gosip, siapa tau dari pengagum rahasia!”

Akira mengambil ponselnya, “ Hallo, ini siapa?”

“ Gue, nanti bisa temani makan enggak!” suara diujung telepon

Suara yang sudah tidak asing lagi bagi Akira, “ Ganti nomor lagi? Lho itu buronan apa gimana sih ganti-ganti nomor melulu?”

“Bisa apa enggak?” tanya Dehan memastikan

“Oke, nanti pulang sekolah jemput gue langsung!”

“Oke, bay...” mengakhiri panggilan

Sedari tadi Manda memperhatikan, “ Siapa?”

“Enggak penting”

Seperti janji tadi siang, Dehan menjemput Akira di depan gerbang sekolah lebih awal dari jam pulang. Karena Akira sering tidak menepati janjinya, satu persatu murid keluar gerbang dengan mengendarai kendaraan pribadi, jalan kaki dan naik angkutan umum.

Sebuah Sekolah Favorit   


Apalagi sekolah ini terkenal dengan siswa yang pandai, sekolah favorit dan murid cantik dan tampan. Siapa yang tidak tertarik untuk sekolah di sini atau memiliki gebetan dari sekolah sini?

Akira berjalan menuju gerbang dekat pos satpam, “ Ayo!”

Hanya suara knalpot menjadi jawaban menuju arah cafe meninggalkan keramaian sekolah, lagi-lagi masih membungkam tanpa ada suara.

Hanya perlu sepuluh menit untuk sampai di tempat tujuan. Suasana cafe lumayan ramai dengan beberapa pelajar yang sering melepas lelah setelah pulang sekolah.

Suara gaduh terdengar ditelinga membuat merasa tidak nyaman, padahal biasanya selalu membuat kegaduhan setiap di sekolah, berbeda dengan hari ini rasanya malas dan campur tanpa sebab.

Membuka obrolan, “ Tumben dari tadi diam aja, biasanya nyerocos itu mulut? Ikhlas nemenin enggak?”

“Ikhlas. Gue lagi enggak mood... kenapa ya?”

“Mana gue tau, ada masalah di sekolah?” tanyanya

Akira berpikir, “ Dalam memori pikiran gue baik-baik aja” berpikir lagi mencari tau

Hanya tersenyum, “ Enggak usah dipikir, makan keburu dingin!”

“Iya.”

Mata Akira beralih melihat seorang gitaris yang sedang menghibur pengunjung kafe, suara yang enak dengan lirik lagu mendalam membuat hati ikut terbawa oleh lagunya. Senyuman terus melintas dalam setiap lirik yang dinyanyikan, memberikan kenyamanan untuk mengusir kegaduhan.

Cemburu Menyelimuti Hati   


Banyak mata menuju kepadanya, juga rasa cemburu hinggap dalam dada. Apalagi para cewek yang terpukau akan ketampanannya, Akira memejamkan mata untuk menikmati lagu dengan rasa.

Detakan jantung berdebar merasakan setiap lirik jelas sedang berbicara akan cinta, lagi-lagi terpukau. Dehan memilih untuk makan daripada melihat gitaris itu, musik akustik memang memiliki hati tersendiri bagi Akira.

“Fokus sama penyanyinya apa musiknya?” sindir Dehan selesai makan

“Apaan sih, emang kenapa?”

“ Enggak”

“Gimana sekolah barunya?” tanya Akira, Dehan sebelum memilih tinggal di Bandung beberapa tahun, namun secara tiba-tiba ingin pindah ke Jakarta dan meneruskan sekolah di SMA Jakarta

Karena Dehan sering membuat keributan, selain itu sering terkena marah karena suka tawuran dan ikut geng motor. Sering diperingatkan tetap saja keras kepala, sebelum pindah ke Jakarta sudah lebih dahulu berkelahi dengan murid satu kelasnya, hingga masuk rumah sakit. Pandai berkelahi membuat Dehan semakin seenaknya dan sulit diatur, bahkan banyak guru pasrah setiap mengajar di dalam kelas.

“Gimana kabar cowok yang lho hajar?” tanya Akira menatap mata Dehan

“Katanya sohib gue udah aman” jelasnya tanpa rasa bersalah

Hanya menggelengkan kepala, “ Awas lho sampai bikin keributan di sekolah baru!”

“Iya-iya”

Mata melotot bersama jeweran pada telinga kanan Dehan, “ Mmmmm. Gemas banget gue sama lho”

Dehan menarik tangan Akira dari telinganya, “ Awww, sakit!”

“Sebenarnya gue kangen sama lho, meskipun sebel banget” Jelasnya, “ makin cantik dan masih pendek kayak dulu”

Mendengar ucapan paling belakang membuat mata melotot, “ Enak aja bilang gue pendek. Lho yang kecepatan tinggi harusnya tunggu gue dulu”

“Emang bisa?” tanya Dehan

Akira tertawa melihat wajah Dehan, “ bodoh banget sih, mana bisa tinggi badan di request”

“Iya juga” ikut tertawa

“ Gimana kalau nanti malam ikut gue ke party sahabat gue? Daripada di rumah aja bosan! Di sana banyak makanan enak gratis lagi” tawar Akirra

“Boleh juga. Oh iya, gue suka banget sama sekolah barunya. Mantap!”

“Siapa dulu yang pilih. Tapi gue senang enggak satu sekolah sama lho” jelas Akira meminum jus

“Bodo amat, ternyata ceweknya sama-sama cantik juga”

“Giliran urusan cewek langsung deh....”

“Oh ya. Gue semakin betah tinggal di Jakarta, udah sekitar dua minggu. Gue juga ketemu lagi sama beberapa teman SD dulu!”

“Baik-baik sama teman, jangan ribut lagi! Gue enggak mau lho terluka kayak dulu, bikin panik!”

“Iya bawel” jawab Dehan tersenyum hangat melihat Akira mulai makan

Musik masih menggema perpaduan beberapa alat musik meramaikan perasaan yang tengah lelah dari kepenatan sekolah, memberi semangat dengan lagu pop yang membangkitkan. Setelah lagu sedih tadi, cahaya lampu mulai menyala dari beberapa lampu lebih dulu bercahaya.
Pelak*r...

“ Dasar pelak*r...” teriak cewek bernama Dira menghampiri kami yang sedang asyik mengobrol

“Lho enggak bisa cari cowok lain?” bentaknya lagi

Dehan beranjak dari kursi. Sedangkan Akira masih menatap bingung akan kehadiran cewek itu yang membuat semua pengunjung cafe melihat ke arah kami, mereka sibuk dengan ucapannya.

Akira beranjak dari kursi, “ Maksudnya apa ya?”

“Kamu ngapain ke sini?” tanya Dehan mencoba menenangkan

“Kenapa? Takut ketahuan selingkuh?”

“ Aku bisa jelasin, kamu jangan marah-marah dulu enggak enak dilihat orang banyak!”

Dengan nada sedih, “ Apa yang perlu dijelasin? Kamu bilang tadi ada keperluan penting sampai enggak bisa antar aku pulang. Tapi kamu di sini malah asyik berduaan, maksud kamu apa?”

“ Lho emang pelakor” teriaknya lagi

Akira lebih memilih diam, biar Dehan yang menjelaskan permasalahannya. Akira yakin Dehan akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, meskipun keras kepala dan sulit diatur. Dehan memiliki sifat dewasa dan tegas dalam menghadapi permasalahan seperti ini.

“ Dasar cowok pembohong, brengsek, jahat. Aku nyesel pernah pacaran sama kamu, sekarang aku mau kita putus!” ucapnya lantang membuat mata Dehan tidak berkedip

“ Kamu masih seperti dulu. Anggap semua cowok itu sama, aku pikir setelah kita balikan dan bertemu lagi di sekolah kamu sudah berubah, nyatanya tetap sama. Tapi aku enggak pernah nyesel pacaran sama kamu, banyak sekali kamu mengajarkan aku soal cinta dan kesetiaan. Mungkin ini memang keputusan yang terbaik untuk hubungan kita sampai sini” ucap Dehan kecewa, meskipun masih ada rasa cinta di dalam dadanya

Namun Dehan harus terima keputusan Dira, meski itu berat harus meninggalkan cewek yang sudah dari dulu dicintainya. Apalagi Dira adalah cewek yang banyak membuatnya semakin semangat terus dan selalu ada setiap saat.

“ Sejak dulu Dehan selalu sayang sama lho, dia berusaha menahan sifat lho yang kekanak-kanakan. Tetap bertahan, bahkan dia hanya bisa terima barusan lho katain brengsek di depan orang banyak. Asal lho tau, gue bukan pacarnya...gue kakak kandung Dehan. Gue bersyukur adik gue bisa lepas dari cewek seperti lho!” Akira sudah tidak tahan lagi mendengar semua curahan Dehan selama ini tentang Dira yang selalu membuatnya sakit hati

“ Kenapa? Enggak percaya?” bentak Akira pada Dira

“ Sengaja gue larang Dehan supaya enggak bilang punya kakak gue, dan gue tau beberapa bulan yang lalu lho pacaran sama Bima. Dia murid di sekolah gue. Kaget?”

Dehan langsung melihat Akira dengan wajah tidak percaya, kalau selama ini kakaknya menyembuhkan itu darinya. “ Kenapa enggak cerita?”

“ Gue enggak mau lho sakit hati, lho adik satu-satunya dan kesayangan gue. Maaf gue ya udah sembunyikan dari lho” Akira sudah tersulut emosi

“ Makasih kak”

“ Sayang maafin aku....” Dira memohon

“ Sorry, gue udah enggak bisa lagi sama lho”

Dira memegang tangan, “ Aku minta maaf udah ngomong kasar sama kamu, tapi aku enggak mau putus sama kamu, Dehan!”

“Cukup sampai sini hubungan kita, aku enggak mau balik sama kamu, sakit.... mendengar kalau kamu udah menduakan aku!” melepaskan tangannya

“Dehan!” masih memohon

“Udah Dira, aku capek jika terus bertahan sama kamu!”

Dira pergi dengan kecewa dan malu di depan orang banyak karena telah membuat kegaduhan.

“ Akira, dia adik lho? Tanya Manda menghampiri

“ Ngapain lho di sini?” tidak menyangka ada Manda di cafe

“ Gue udah dari tadi, cuma baru sadar perkelahian barusan” jelasnya

Kami bertiga duduk di meja yang sama, “ Man!” masih terdiam sejenak, “ Ini adik gue Dehan!”

“ Dehan”

“ Manda”. “ Gue pikir lho ngerebut cowok orang, bikin kaget aja?” khawatir

“ Tapi kelihatannya kalian itu kayak pacaran gitu, seumuran?” jelasnya lagi

“ Oh ya...gue emang cantik meskipun lebih tua dikit.” Dehan dan Manda tertawa, “ Kita cuma beda dua tahun. Selama ini dia tinggal di Bandung sama nenek semenjak kakek meninggal, setelah nenek meninggal dia pindah ke Jakarta di suruh bokap sama nyokap” jelas Akira membuat Manda hanya mengangguk

“ Aku pikir kalian pacaran benaran”

“ Enggaklah mana mau gue sama dia” tolak Akira

“Gue juga ogah” jawab Dehan

Seseorang datang menghampiri kami, “Hai maaf telat, tadi macet. Kata temanku kamu tadi berantem?”

Berakibat Salah Paham 


Mata Akira tertuju pada sosok cowok yang sudah berdiri di depannya, “Salah paham aja, duduk!”

“Gue mau cerita sama kalian. Dia cowok baru gue namanya Melvin anak SMU yang tanding basket sama sekolah kita kemarin, Sebenarnya kita udah pacaran sekitar dua bulan. Sorry gue baru cerita!” mereka saling berkenalan

“Jadi di antara geng kita cuma gue yang masih jomblo”

“ Tenang, nih Dehan adik gue pacarin aja gue ikhlas”

“Masa gue pacaran sama anak kecil”

“Gue udah gede kali. Jadi ini cewek yang sering lho ceritain ke gue Kak?” tanya Dehan memastikan

“ Iya. Mending pacaran sama sahabat gue...dia baik anaknya beda dari sahabat gue yang lain, kutu buku, pinter, rajin ibadah bertolak belakang sama lho pokoknya”

“Emang gue seburuk itu di mata lho kak?” Manda dan Melvin tertawa melihat Akira merendahkan adiknya sendiri

“Gue doain semoga kalian cepat jadian. Amin”

“Amin” lanjut Dehan melihat Manda sambil tersenyum

“Ya udah. Kalian saling mengenal dulu, kita mau jalan-jalan. Bye” Akira dan Malvin pergi meninggalkan mereka berdua

“Aku tadi sudah cemburu mendengar kamu keluar berduaan sama cowok lain, eh ternyata adik kamu sendiri. Maaf udah berburuk sangka!”

“Iya” tersenyum, “ Maaf juga aku enggak kasih tau kamu, wajar kalau kamu cemburu. Tapi rasa cinta aku itu beda antara kamu dan adik aku”

“Aku juga minta maaf udah berpikir yang enggak-enggak tentang kamu”

Tersenyum

“Nanti kamu harus ikut acara party sahabat aku ya!” ajak Akira menaiki kendaraan

“Boleh?”

“Bolehlah kan yang ulang tahun Manda!” jelas Akira menempelkan dagunya pada bahu Malvin

“Oke”

Ucapan kata-kata sering menyakitkan tanpa sadar, tanpa tanya langsung menghakimi begitu saja. Rasa malu akan tanya jauh lebih memalukan jika salah paham terlepaskan tanpa rasa. Ucapan akan merendahkan diri sendiri dalam sekejap, karena tajamnya kata jauh lebih tajam dari senjata.

Judul : Kejelasan Rasa,  the fight is getting more and more exciting

Titimangsa : Jawa Timur, 17 April 2021

😍 Nanti cerpen selanjutnya 😍




lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Berawal Tuduhan Menjadi Kenyataan, Cerita Remaja Ini Baper Abis "