Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Merelakanmu Seutuhnya, Penghianatan Ketulusan Cinta Berakhir Kecewa

Penghianatan Cinta Terbaru

 


Cerlians - Situasi terasa begitu pecah, air mata tak bisa terkontrol lagi. Setelah sekian lama menjalin hubungan baik-baik saja, timbul akibat fatal menjadi luka dan kecewa sekejap mata.

Derai air mata menetes tanpa alunan waktu, terlepas meninggalkan bekas tanpa sisa, gejolak rasa mengubah percaya. Kenapa bisa terjadi? Sakit ini buka soal nyata tapi sakit ini merusak semua yang pernah ada. Lalu kenapa bisa terjadi?

Mata ini masih menatap secuil kisah cinta dalam hotel, tanpa duga mereka masih menikmati cumbu hasrat menyiksa jiwa, ada Karin menyaksikannya. Nafas berkali-kali terhembus mencari kekuatan juga ketenangan jiwa.

Adit tak kuasa menyaksikan peristiwa ini, terutama pada Karin sahabat baiknya, emosi mulai menguasai diri Adit. Sorot mata telah berubah, kepalan tangan telah siap untuk bahu hantam tanpa ampun. Janji yang dulu mana?

Di tendangannya pintu dengan keras, menghentikan aktivitas cumbu mesra yang menimbulkan kepanikan antara Dika dan Fani. Namun, Karin tak bisa menghentikan langkah Adit yang sudah terbakar emosi sedari tadi.

Seketika tangan cepat meraih celana pendek yang berserakan di lantai, Dika mengenakannya. Berbeda dengan Fani yang masih terdiam menutupi tubuh dengan selimut sekaligus seprai di dekatnya, tempat tidur berantakan, juga baju berserakan dimana-mana.

Pukulan mendarat tepat pada perut Dika, lalu beralih pada wajah yang berkeringat itu. Entah apa yang sedang ada dalam pikiran dan hatinya, terlebih ketahuan berselingkuh. Menahan sakit!

Perselingkuhan Akankah Menjadi Amarah?

“Brrengseeek...a*ji*g...,g**laa” masih memukul tanpa ampun, “ Anj*ngg!” mengakhiri pukulan

“Karin!” melihat di ambang pintu

Melangkah mendekati, Karin tersenyum meski hatinya telah hancur dengan pengkhianatan, “Kenapa?”

“Kamu tahu dari mana aku di sini?”

“Harusnya aku enggak tahu ya?, Supaya kamu lebih lama sama dia!” bentak Karin menunjuk pada Fani yang merasa ketakutan

Baru pertama kali Karin berkata kasar, selama ini selalu sabar, lemah lembut, selalu percaya dan baik. Mungkin sudah tak kuasa lagi menahan perasaannya, hingga emosi mengendalikan. Dika masih terdiam menunduk di depan Karin, ada perasaan kaget dengan bentakan itu.

“Karin!” Panggil Fani masih di tempat yang sama

Sorotan mata tajam beralih menatap Fani dari kejauhan, “Diam.... enggak usah banyak omong. Bren*gseeek lho!”

Mata kembali menatap wajah Dika, “Ada apa di bawah?”

Adit berjalan menutup pintu, sambil melihat sekeliling lorong kamar hotel yang sepi. Menghampiri Karin yang muak dengan perlakuan Dika, Adit membiarkan Karin dengan bebas memarahi tanpa melarangnya.

“Habis enak-enak capek ya!” tertawa, “Dika.... Dika. Kalo mau bohong pikir dulu. Kamu kan tahu aku orangnya sulit dibohongi, eh malah main selingkuh di belakangku!”

“Kalo sudah bosan bilang, aku lepas kok. Selama ini aku selalu membebaskan kamu, sudah dibebaskan malah kayak gini! Mau kamu apa?” mendongakkan kepalanya

Embusan nafasnya tanpa henti, “Maaf!”

“Kamu minta maaf karena ketahuan?” Karin tersenyum, “Sudah berapa kali selingkuh?”

“Baru kali ini aja sih!” jawabnya gemetaran

“Jadi kalo enggak ketahuan sekarang, ada kemungkinan selingkuh lagi dong!”

Ucapan Karin membuat Dika cemas, bahkan tubuhkan masih gemetaran. Bau alkohol dari mulut dan kamar hotel begitu tajam, bekas botol terguling berserakan, membuat suasana terasa berantakan.

Adit menepuk pundak Dika, “Ingat enggak? waktu dulu lho minta ijin supaya bisa pacaran sama Karin, awalnya gue ragu. Terus lho hampir setiap hari mohon-mohon supaya gue perbolehkan kalian pacaran. Janji akan jaga Karin apapun yang terjadi, selalu setia dan enggak akan bikin hatinya terluka!”

Masalalu Kembali Teringat Sekilas

Seketika Dika meneteskan air mata, mengingat bagaimana dirinya berupaya untuk mendapatkan persetujuan dari Adit, setiap hari harus berpikir dan mencari cara. Perjuangan untuk mendapatkan Karin bukanlah hal mudah terutama restu dari orang tua yang tak pernah mendukung hubungan mereka.

Tapi Dika tak menyerah begitu saja, selalu saja mendekati orang tua Karin, tak heran hampir setiap hari datang ke rumah hanya untuk membantu merawat tanaman dan membersihkan kandang ayam.

Itulah yang membuat Karin semakin cinta sama Dika, perjuangannya begitu keras. Hingga orang tua menyetujui hubungan mereka, apalagi Karin anak satu-satunya yang akan dijaga orang tuanya terutama soal cowok.

Dika menyesal telah menyakiti perasaan dan merusak kepercayaan Karin, cewek yang selama ini selalu mengerti dengan keadaannya, cewek yang selalu menjadi alasan untuknya tetap kuat. Kini semua telah dihancurkannya dalam sekejap, adakan maaf dan kata kembali?

Masih Marah, Lepaskanlah!

Karin membiarkan Dika memegang tangannya untuk terakhir kalinya, “Nyesel?”

“Iya, aku menyesal telah melakukan ini semua. Harusnya aku tetap menjaga kepercayaan dari kamu!” Mencium tangan Karin

Karin berjalan mendekati Fani, “Dulu siapa yang pernah bilang najis berhubungan dengan pacarku? Dan ternyata!”

“Dika beda dari pacar lho yang sebelumnya!” jelas Fani tersenyum bangga

Menyengir kuda, “Iya beda, karena pacar gue yang dulu enggak ada yang mau sama lho!” tertawa puas

Prakkkk, “Sekali aja cuma buat peringatan!” Karin kembali menghampiri Dika

“Enggak terima pacar barunya di tampar? Mau tampar balik?” hanya menggeleng

Prakkk, “Rasanya sama?”

“Anak pendiam lebih menakutkan daripada anak yang sok jagoan, makanya jangan bikin masalah sama pendiam. Mereka bisa melakukan apapun untuk melukai lawan, jadi jangan kebanyakan gaya, malu sama yang sudah senior!” tertawa terbahak-bahak melihat wajahnya penuh ketakutan, ini adalah momen paling ditunggu, bukan!

Tamparan itu membuat warna berbeda, terasa sakit terlihat dari wajah memerah. Suara keluh kesakitan terdengar jelas, masih terdiam tanpa ada jawaban atau sekedar pertanyaan. Kepala tertunduk terangkat marah, juga tidak akan menyangka jauh dari sepengetahuan sebelumnya.

“Kita putus!” perkataan itu membuat Karin tersenyum tidak mengenakkan, seperti ingin menamparnya lagi

“Bukannya kita sudah putus? saat aku tahu kamu selingkuh, masih belum sadar! Sudahlah aku capek!” Karin melangkah meninggalkan masalah

Menghentikan langkahnya, “Aku lupa. Terima kasih untuk semuanya kamu hebat bisa melewati rintangan untuk mendapatkan persetujuan dulu, aku maafkan kamu. Tapi aku harap kita enggak usah bertemu lagi!”

Berlalu pergi menahan air mata yang telah menetes sejak berjalan melewati lorong kamar, Adit merangkul! Tidak percaya hal ini bisa membuat Karin sebegitu marah.

Mata terpejam penuh kekecewaan bersama derai air terkuras terasingkan paksa, menyandarkan pada pelukan hangat, membiarkan semua terlepaskan tanpa jeda.

Ketika Gemas Telah Datang, Aku Suka!

“Adit...” hanya anggukan kecil, “Jahat, harusnya aku dengarkan ucapan kamu dulu!”

“Semua sudah terjadi... Jadikan pelajaran jangan dendam, aku akan selalu ada di samping kamu!”

“Kamu baik banget sama aku, bahkan aku hampir tiap hari bikin repot kamu terus!”

Karin merasakan detakan jantung berdebar, rasa yang tidak pernah ada sebelumnya, ada apa dengan Adit?

Pelukan Adit bukan seperti biasanya, ini jauh dari kata persahabatan. Apa benar Adit mencintai Karin, itu sudah diketahui sebelumnya. Meskipun hanya sekedar angin malam pencerita di kala gelap tanpa penerang alam.

“Justru itu yang membuat aku suka sama kamu, kerjaannya bikin repot aku!”

“Makasih, ya sudah aku mau pulang!” melepas pelukan

Sepanjang perjalanan hanya terdiam dengan banyak perasaan dalam benaknya, masih bertanya kenapa bisa terjadi? Meski hati ini masih menyimpan rasa cinta yang teramat dalam padanya, lalu harus berakhir dengan cabikan jauh luar biasa menyiksa jiwa dan raga.

Hati berusaha menghilang rasa cinta yang pernah ada, merubah hanya sebatas kenangan dalam masa kisah lama, menyimpan pada lumbuk hati paling dalam dengan tenang dan mengikhlaskan kepergian.

The End

Judul : Bre*g*ek

Titimangsa : Jawa Timur 3 Juli 2021

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Merelakanmu Seutuhnya, Penghianatan Ketulusan Cinta Berakhir Kecewa"