Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Sakit Tapi Tak Berdarah: Ternyata Hatimu Masih Mencintai Mantanmu

Cerpen Tentang Cinta Masalalu, Bikin Emosi Kalau Baca!

 

Cerlians - Sejak awal sanubari telah berkata untuk segera pergi, mengingat sebuah kisah cinta yang kini masih terjalani dua bulan lamanya, terasa berbeda setiap sikap dan cara memandang. Seperti ada sesuatu yang sengaja dirahasiakan, bahkan setiap kali bertanya banyak sekali alasan untuk menyangkal, tak dapat terbayangkan bagaimana rasa ini.

Ingin rasanya aku ungkapkan semua pertanyaan, perihal sikap sering berubah setiap saat, apa hadirku tak pernah dianggap ada? Sedangkan diri ini tak pernah menginginkan perpisahan, lantas siapa yang telah membuat dia begitu?

Kekasih yang sedang dilanda pilu atau keraguaan, perihal cinta kita yang belum pernah terjelaskan secara rinci. Padahal jiwa ini telah lama menetap di raga dan relung hati, namun sering terlintas rasa takut yang tak berkesudahan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Harusnya katakan perasaan itu lebih awal, apa memang cinta masalalu telah terselesaikan atau malah sengaja belum bisa melupakan, aku juga punya perasaan! Tolong jangan permainkan perasaan hanya untuk sekedar pelampiasan.

Aku hanya berharap dia mengerti perasaanku, jelas sakit ketika kehadiran hanya sebagai pelepasan cinta yang hilang, siapa yang tak sakit hati terus bertahan hingga kini. Namun semua terasa tak ada artinya, aku dan masalalu berbeda, lalu untuk apa selalu membandingkan dengannya?

Mengertilah bahwa yang lalu tak akan bisa termiliki, jika memang dia memilih untuk kembali kenapa harus menerima cinta yang pernah terungkap dari bibir ini. Ternyata dianggap kekasih bayangan walau kehadiran selalu ada kadang terlihat tak ada, kapan dia akan mengerti?

Terlintas pesan singkat mengusik rasa lelah mengenai perasaan yang belum bisa dimengerti, pesan yang kadang selalu kutunggu dan kadang bisa menyakiti perasaanku tanpa ragu. Lantas dia mengucapkan untuk bertemu pada tempat di mana sering kita datangi, saat kencang sambil menikmati keramaian kota bersama musik klasik.

Memang selepas mandi langsung berganti pakaian rumah, selang tinggal berganti baju lagi, mana mungkin pakai celana sama kaos tanpa lengan keluar rumah. Mengambil celana berjenis kain berwarna putih tulang dan kaos hitam lengan pendek, tak lupa dompet dan ponsel.

Teringat tadi siang aku membelikan sebuah sapu tangan berinisial namanya, sebab Risty suka sekali mengoleksi sapu tangan, padahal jaman sekarang banyak yang suka pakai tisu, tapi dia beda itulah sebagian dari alasan mengapa aku menyukainya.

Pada kotak berukuran kecil di mana sapu tangan terlipat rapi dengan bungkus coklat berhias pita merah, lalu terselip di dalam ‘Aku Mencintaimu’. Berharap kelak akan sadar siapa yang kini telah ada sama dia, dan akulah orangnya.

Kejutan Yang Selalu Diharapkan, Aku Harap Kamu Suka!

Terhentilah pada sebuah tempat makan sekaligus tongkrongan anak muda yang begitu terkenal di kota ini, namun tampak lagi pesan singkat untuk segera mendatangi dengan alasan terlalu lama menunggu, padahal hanya macet di perjalanan bukan hanya sekedar beralasan.

“Sayang, maaf aku terlambat jalanan macet banget sore ini!” jelasku meletakkan kado di meja, “Buat kamu, aku harap kamu suka!”

“Apa ini?” hanya sekedar melihat dengan kedua tangan sedang memegang gelas dan sedotan, sedangkan bola mata terus mengamati kado sesekali melihat dengan wajah tanda tanya.

“Buka!”

Dengan ragu tangan meraih, “Sapu tangan! Makasih ya, kamu suka banget kasih sapu tangan...”

“Karena aku tahu kamu suka sapu tangan, sengaja aku pesan khusus buat kamu buat tambah koleksi. Kalau kamu ingin yang baru tinggal bilang bakal aku belikan lagi!”

“Ini sudah cukup. Ini aku sudah pesan makan keburu dingin” Risty memalingkan wajah pada orang yang duduk di sebelah, “Jangan lihat aku terus, aku mau makan!”

“Habis aku suka, gimana dong?”

“Ih, Valdi jangan dilihati terus dong!” Risty menutup wajahnya dengan kedua tangan dengan sedikit lubang celah untuk memastikan aku tak lagi memperhatikan lagi.

“Iya, selamat makan!”

“Selamat makan juga.”

Andai aku tak bertahan begini mungkin dia akan kembali ke masalalu, sekuat hati mencoba bertahan menunjukkan cinta yang sebenarnya, agar perlahan sadar siapa yang pantas untuk diajak bersama, karena balikan dengan masa lalu sama saja membaca novel dua kali dengan ending yang sama.

Alasan Aku Harus Menyerah Dengan Hubungan Ini

Jika mengharap kasih yang setia, menginginkan ketulusan dan rasa cinta tanpa pengurangan maka akulah orangnya. Hanya bisa memberikan kebahagiaan dan keindahan aku akan tetap bersama dalam hubungan kita, tapi aku mohon untuk berhenti mengatakan masalalu itu, sebab aku mudah cemburu.

Lagi-lagi pandangan yang selalu dia berikan sebagaimana cara menatap mantan kekasih dulu, mana ada laki-laki yang kuat diperlakukan begitu? Jika memang ada, terbuat dari apa hatinya? Sampai-sampai terlihat biasa saja ketika pacar sendiri membicarakan dan membandingkan dengan laki-laki lain.

“Sayang, boleh enggak kalau kita lagi berdua jangan ngomong tentang mantan kamu terus. Aku ngerasa enggak dianggap selama ini, padahal pacar kamu yang sekarang itu aku bukan dia lagi!”

“Kenapa mau marah?”

“Aku enggak marah, tapi kamu harus tahu posisi kamu sekarang, mantan kamu sudah pergi meninggalkan kamu. Dan sampai sekarang kamu kayak berharap dia kembali, kamu sadar enggak kalau aku sering sakit hati kalau terus-terusan kayak gini. Hargai aku sebagai pacar kamu, tolong!” aku mencoba berkata dengan tegas namun masih membuat tutur kata yang lembut sebab hati perempuan mudah terluka.

“Aku sadar pacar aku sekarang kamu, tapi aku enggak bisa melupakan mantan aku secepat itu. Maaf kalau aku selama ini salah....”

“Jangan nangis ya, aku minta maaf” terulang kembali aku sering mengatakan maaf setiap dia mulai menampakkan dinding kaca yang begitu tak bisa tertahankan, bagiku yang sangat menakutkan adalah melihat perempuan nangis di depan mata.

“Aku mau jujur sama kamu, mungkin aku salah sering menyembunyikan terus dari kamu, tapi sekarang aku putuskan untuk mengatakan yang sejujurnya. Kalau aku masih berharap bisa balik lagi sama mantanku, aku memang salah soal ini karena terlalu mencintai dia hingga sering menyakiti perasaan kamu...”

“Setiap kita jalan berdua, di bayanganku hanya ada dia padahal yang ada itu kamu, setiap lihat perhatian kamu aku ngerasa mendapat perhatian dia lagi. Begitu banyak hal yang kita lalui bersama tapi pikiranku sulit berhenti untuk enggak mengingat dia, aku ngerasa bahagia setiap ingat kenangan dulu...”

“Apa aku yang terlalu berharap lebih selama ini?”

“Kamu enggak salah, aku yang salah sudah menjadikan kamu sebagai pelampiasan. Harusnya aku selesai masalalu sebelum memulai cinta yang baru, aku sadar kesalahanku selama ini, sudah bikin kamu sakit hati. Tapi aku enggak bisa tetap mempertahankan sebab kamu akan jauh lebih terluka, kita akhiri hubungan kita sampai sini, makasih sudah tulus mencintaiku memberikan kebahagiaan...”

“Sayang aku ke kamu hanya sekedar teman enggak bisa lebih dari itu, aku harap kamu paham ya!” jelas Risty sebelum memutuskan untuk pergi, “Aku akan menyimpan hadiah yang kamu berikan, karena kamu masih berarti bagi aku, terima kasih. Semoga kamu mendapat perempuan yang lebih baik dari aku, jaga diri kamu baik-baik.”

Setidaknya aku telah berjuang untuk mendapatkan cinta, walau aku tahu dia tak lagi menginginkan bersama melainkan perpisahan. Meski berat aku putuskan untuk merelakan, tak ada hati yang bisa dipaksakan akan berlabuh pada siapa, aku ikhlas membiarkan dia mengambil keputusan. Sebab aku tak tega melukai perasaannya.

Judul : Perasaan Masalalu Belum Usai

Penulis : lianasari993

Titimangsa: Malang 18 Juni 2022

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Sakit Tapi Tak Berdarah: Ternyata Hatimu Masih Mencintai Mantanmu"