Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Inilah 8 Cara Mudah Sebelum Menulis Cerita Pendek, Kamu wajib Tahu!

Tips Menulis Mudah terbaru

 
 

Cerlians - Mencari cara untuk mempermudah dalam membuat karya tulis, seorang pemula bisa dengan cara membaca atau bertanya pada siapa saja yang sudah paham. Sebab sebelum memulai harus tahu apa saja yang harus diperhatikan lebih dulu dan mana yang bisa dipelajari sambil jalan atau dibilang dipelajari pelan-pelan.

Penulis juga bisa mencari tahu berbagai bahasa atau penulisan menarik untuk ditambahkan dalam cerita, jangan menggunakan kata-kata berbelit-belit, supaya cepat dipahami dan jangan lupa di teliti penulisannya.

Berikut tips yang wajib dipersiapkan:

1. Tema

Merupakan suatu ide yang disiapkan atau pokok gagasan cerita, oleh sebab itu penulis pemula harus memikirkan tema seperti apa yang akan dibuat. Tema sendiri seperti pondasi sebelum jadinya rumah, maka dari itu pikirkan lebih baik dan pastikan itu memang sesuai.

Jika membuat karya tidak mengutamakan tema lebih dahulu, karya tulis tidak akan pernah jadi, sebab keduanya saling berhubungan. Mencari ide menarik bisa saja datang dan hilang kapan pun, ada baiknya jika sudah mendapatkan tema yang sudah ditetapkan akan dibuat karya tulis. Pastikan sudah dicatat lebih dulu, setelah yakin mulailah membuat awalan cerita yang bisa menarik pembaca untuk lanjut pada paragraf berikutnya.

2. Judul

Untuk pemula pastikan judul sesuai dengan tema baik itu secara tersurat maupun tersirat, jadi jangan memilih judul tidak ada hubungannya dengan tema yang sudah dibuat sebelumnya. Membuat judul untuk cerita pendek dan artikel tidaklah sama, yang membedakan dari jumlah kata. Untuk membuat cerita pendek lebih baik menggunakan kurang lebih 1 sampai 4 kata saja, sedangkan untuk artikel lebih banyak kata yang digunakan, contohnya kalimat meskipun dulu panjang semakin menambah penasaran pembaca.

Kalau cerita pendek jangan! Sebab semakin simpel dan menarik akan membuat pembaca semakin bertanya-tanya tentang cerita seperti apa. Saya pribadi sering memakai judul lebih simpel dan bikin pembaca tertarik untuk berkunjung, ingat jangan gunakan judul dengan kata-kata yang norak, gunakan judul sederhana atau tambah kata diksi di dalam judul.

Pastikan judul bisa menarik perhatian, meski hanya sekedar dibaca. Jangan mengikuti judul milik orang lain, kalau mau sama bisa ditambahkan 2 atau 3 kata sebagai perbedaan. Jangan plek- ketiplek sama, nanti bisa dikatakan menjiplak judul orang lain.

Jika ingin memakai judul sama pastikan juga tema dan rangkaian kata di dalam cerita tidak sama, buatlah karya tulis sesuai keinginan dan imajinasi.

3. Tokoh

Yaitu pemain atau peraga yang menceritakan berjalannya suatu cerita, tokoh sendiri bisa menggunakan nama, atau sekedar menunjukkan seperti: aku, kamu, dia dan masih banyak lagi.

Dengan adanya tokoh dalam cerita akan membangkitkan pembaca untuk memahami perwatakan dalam setiap adegan.

Menggunakan nama sederhana memang disarankan, agar pembaca mudah mengingat dan tahu apa saja tokoh yang ada di dalamnya. Buatlah dengan bahasa sepaham mungkin supaya pembaca bisa masuk ke dalamnya, seperti sebagai pemeran cerita.

4. Latar Cerita

Merupakan tempat atau kejadian yang ada di dalam cerita itu sendiri, latar cerita dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Latar Tempat

Yaitu latar yang digunakan atau disebutkan dalam cerita, biasanya tempat selalu familiar dan mudah diingat, penggunaan tempat umum dalam pembuatan cerita sangat disarankan, sebab tempat umum selalu menjadi incaran atau ketertarikan dari setiap adegan di dalam cerita.

Contoh: kafe, sekolah, toilet, angkutan umum, pinggir jalan dan masih banyak lagi.

b. Latar Waktu

Penggunaan latar waktu bisa disesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi, oleh sebab itu latar waktu bisa dibilang wajib ada untuk mempertajam indra perasa. Dan memahami situasi dalam keadaan apa.

Contoh: pagi, siang, sore, malam dan masih banyak lagi. Bisa juga menggunakan jam pukul berapa.

Penulis juga bisa menggunakan kata fajar, senja dan terbit mentari, semua tergantung penulis mau menggunakan kata apa dalam menjelaskan latar waktu.

c. Latar Suasana

Yaitu latar yang menjelaskan soal suasana atau keadaan yang sedang terjadi dalam cerita baik itu tokoh maupun keadaan sekitar.

Contoh suasana tokoh: sedih, senang, terkejut, kecewa, marah dll.

Contoh suasana sekitar: mencengangkan, pora-poranda, menyeramkan dll.

5. Konflik

Satu ini memang wajib diberikan lebih mengguncang dan menguras emosi, sebab konflik bisa bikin mengurus emosi dan akan membawa pembaca semakin ingin melanjutkan setiap bacaan. Kebanyakan penulis selalu menggunakan konflik sedang setelah itu langsung dibuat konflik pedas seperti bom pada paragraf selanjutnya, akan memanas, amati setiap hiburan sinetron atau film. Menarik bukan!

Untuk konflik di cerita pendek bisa diletakkan pada paragraf awal, tengah atau sebelum penyelesaian, letakkan konflik pada tempat paragraf yang tepat. Konflik di bagi menjadi 2 yaitu:

a. Konflik dialog

Konflik dialog biasanya dengan lawan main, baik itu tokoh antagonis atau protagonis.

b. Konflik narasi

Untuk konflik narasi biasanya dijelaskan seperti penjabaran, menggunakan kata-kata yang emosi dan rangkaian gejolak dalam setiap paragraf

6. Penyelesaian

Merupakan keputusan yang menjadi jalan akhir cerita, juga berhubungan dengan sebab-akibat. Sebab, setiap adegan yang dilakukan dari awal. Akibat, akhir dari setiap adegan yang dilakukan. Keduanya saling bertautan demi menciptakan karya tulis menarik, perhatikan penyelesaian harus sesuai dengan kejadian yang dilakukan oleh tokoh dan setelah itu mencari keputusan untuk menentukan penyelesaian akan di buat seperti apa.

 Biasanya penyelesaian bisa digunakan lebih dari satu, apalagi dalam cerita panjang. Sedangkan cerita pendek hanya satu atau dua saja isi penyelesaian, buatlah penyelesaian semenarik mungkin. Karena itu adalah poin penting, jangan terlalu berlebihan pula, biar tidak dianggap mengada-ada.

7. Jumlah kata (cerpen jadi)

Jika mencari tahu jumlah kata di internet setiap cerita pendek sekitar 3000-5000 kata atau kurang lebih delapan lembar tergantung banyaknya paragraf atau dialog percakapan. Sedangkan, ada juga yang membuat cerita pendek di atas 1500 kata, menurut cerita pendek yang sering saya baca kurang lebih 1500 kata.

Itu sudah terbilang lumayan, dan tidak terlalu banyak. Cocok untuk penulis pemula, semua cerita yang ada di blog saya pribadi sekitar itu. Berbeda dengan ikutan event, sekitar 5000 kata. Semakin sedikit jumlah kata, semakin singkat pula cerita yang di buat.

8. Alur cerita

Sedangkan alur cerita pendek terbilang mudah dibuat, karena hanya bisa menggunakan dua atau tiga alur saja dalam satu adegan. Kenapa? Karena cerita pendek tidaklah seperti novel yang bisa membuat alur tanpa peduli melebihi kata, sebab novel berjudul kurang lebih 60.000 kata dalam satu judul dan tema.

Semoga tips di atas bisa memudahkan untuk penulis pemula belajar memahami apa saja yang harus dipersiapkan lebih dulu. Mungkin sulit jika harus dipelajari secara keseluruhan, saran saya pelajari secara perlahan. Tidak harus paham semuanya, yang terpenting dasar-dasarnya saja, bahkan sampai sekarang saya juga sering kesulitan. Tapi jangan pergi menyerah, kita sama-sama saling belajar. Sampai jumpa.

Kalau ada yang ditanya tinggalkan di kolom komentar!

lianasari993
lianasari993 lianasari993 merupakan nama pena, kerap kali di panggil Lian. Lahir dan Besar di Jawa Timur. Membaca bagian dari hobi yang tidak bisa ditinggal hingga memutuskan untuk menulis sampai sekarang.

Post a Comment for "Inilah 8 Cara Mudah Sebelum Menulis Cerita Pendek, Kamu wajib Tahu!"